PHK paling banyak terjadi di DKI Jakarta yang mencapai 14.501 orang, naik 94% dibandingkan bulan lalu. Indah menjelaskan, kenaikan PHK di Jakarta sepert ini pernah terjadi saat pandemi Covid-19 memukul sektor jasa, khususnya restoran dan kafe.
Sementara itu, tenaga kerja yang ter-PHK di Jawa Tengah tercatat susut 23,8% secara bulanan menjadi 11.252 orang. Pada peringkat ketiga, total tenaga kerja yang mengalami PHK di Banten naik 15,47% secara bulanan menjadi 10.524 orang.
Indah belum dapat memprediksi berapa jumlah buruh yang akan terkena PHK hingga akhir tahun ini. Ia sebelumnya menjelaskan, ada empat penyebab tingginya angka PHK, yakni banjirnya barang impor di pasar lokal, efisiensi bisnis, dampak perkembangan digital dan kecerdasan buatan, dan memburuknya situasi dan kondisi konflik geopolitik global.
Indah menyampaikan bahwa para pekerja harus menerima alasan PHK agar PHK tidak menjadi keputusan sepihak. Selain itu, hak-hak pekerja harus diselesaikan sesuai dengan kesepakatan pekerja dan manajemen.
“Kami telah ingatkan untuk mengutamakan dialog antara manajemen dan pekerja jika ada potensi PHK,” katanya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan