JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempersilakan jika Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ingin bertemu.
AHY mengaku tak keberatan apabila Moeldoko ingin mengetahui lebih banyak tentang partai yang ia pimpin itu.
“Saya dari awal mengatakan, kalau Pak Moeldoko ingin tahu lebih banyak tentang Partai Demokrat boleh kita ngopi-ngopi,” ujar AHY, dalam program Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (7/4/2021).
Namun AHY berharap dalam pertemuan itu nantinya Moeldoko tidak membahas soal kongres luar biasa (KLB) maupun upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
“Artinya ngopi-ngopi yang benar, jangan ngomongin KLB, jangan ngomongin perampasan partai politik,” kata AHY.
Dalam kesempatan itu, AHY menanggapi tudingan Moeldoko soal pergeseran ideologi di Partai Demokrat.
AHY menilai tudingan itu sebagai pernyataan politik yang frustasi.
“Karena kebingungan, mencari alasan pembenaran bagi dirinya untuk mengambil alih, merampok, merampas kedaulatan Partai Demokrat,” tutur dia.
Selain itu, AHY juga menyoroti alasan Moeldoko terlibat dalam upaya pengambilalihan Demokrat yang berubah-ubah.
AHY menyebut narasi yang dilontarkan Moeldoko tidak didasarkan pada nalar.
“Karena sejak awal bergeser-geser narasinya. Sangat sulit dinalar, jadi di luar akal sehat dan mudah dipatahkan,” ungkap AHY.
Sebelumnya Moeldoko sempat mengungkapkan beberapa alasan dirinya bersedia menerima jabatan ketua umum saat kongres luar biasa (KLB) yang mengatasnamakan Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Moeldoko mengatakan dipilih untuk menyelesaikan kekisruhan di Partai Demokrat. Mantan Panglima TNI itu juga menyebut ada pergeseran ideologi partai.
Maka, ia mengambil keputusan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang untuk menyelamatkan partai dan demokrasi di Indonesia.***
Tinggalkan Balasan