Bahkan, Prabowo mengakui dirinya banyak belajar sejumlah ilmu politik dari seorang Jokowi.

“Yang suruh saya menghadap ke ibu Khofifah itu Pak Jokowi, benar? Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi,” ucapnya.

Prabowo bahkan menegaskan, dirinya tidak merasa malu dengan kondisi tersebut. Bahkan, dirinya tidak pernah berniat untuk menjelekan sosok Jokowi meski saat ini sudah berstatus sebagai presiden.

“Nggak usah malu-malu lah. Kadang-kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyuk-kuyu mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua hormati semua,” tegasnya.

Bahkan, Presiden kemudian mengakui ketika dirinya menerima informasi adanya upaya adu domba dirinya dengan Jokowi. Namun, hal tersebut justru ditegaskan Prabowo, menjadi bahan tertawaan dirinya.

“Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa boleh, jangan. Kita jangan ikut,” tukasnya.

Meski tidak menyebut siapa pelakuknya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pihak yang melakukan teknik adu domba adalah pihak yang tidak suka Indonesia bersatu.

“Pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia. Dari ratusan tahun devide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia. Enggak usah dihiraukan,” tegasnya. []