Makassar, ERANASIONAL.COM – Bahas masalah krusial terkait pendidikan di Indonesia, Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) se-Indonesia berkumpul di Hotel Universitas Hasanuddin (Unhas), Jalan Tamalanres, Makassar, Jumat 12 Februari 2025.

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa (JJ) mengatakan, PTN-BH se-Indonesia harus aktif berkontribusi dalam merumuskan solusi terhadap berbagai isu strategis, terutama di bidang pendidikan.

“Hasil pembahasan isu-isu strategis nantinya akan dirumuskan menjadi rekomendasi bagi stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait, serta Perguruan tinggi, khususnya PTN-BH,” jelas Prof JJ, Jumat 14 Februari 2025.

Prof JJ menambahkan, saat ini PTN diberikan otonomi yang lebih besar dalam pengelolaan institusinya, termasuk dalam strategi pengembangan dan pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM).

Walau begitu, menurutnya tantangan tetap ada, salah satunya terkait pengelolaan sumber daya. Model PTN-BH diharapkan dapat menjadi contoh bagi dunia dalam membangun perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing global.

Forum pleno organisasi ini kata Prof JJ, harus menjadi wadah pemikiran strategis dalam mendorong peran perguruan tinggi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nasional.

“Perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam membangun SDM berkualitas yang menjadi kunci utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045,” bebernya.

Perumusan strategi yang tepat sangat diperlukan agar PTN-BH tidak hanya berkembang secara mandiri tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pembangunan nasional.

Forum ini juga kata dia, akan membahas berbagai strategi kebijakan untuk memperkuat peran akademisi dan institusi perguruan tinggi dalam membangun SDM unggul.

Selain itu, akan ada rekomendasi yang akan disampaikan kepada kementerian terkait, termasuk masukan langsung untuk Presiden.

“Kita tidak boleh tertinggal dalam sektor pendidikan tinggi, karena hal ini akan berdampak pada daya saing bangsa di kancah internasional,” optimisnya.

Sebagai informasi, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi juga hadir secara daring dalam forum ini, untuk menyampaikan pandangannya mengenai arah kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Majelis Senat Akademik PTNBH, Prof. Ganjar Kurnia, menambahkan untuk mencapai tujuan besar diperlukan komitmen bersama, strategi yang matang, serta kebijakan yang tepat guna memastikan bahwa perguruan tinggi di Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa.

“Kita akan menyampaikan berbagai gagasan- gagasan pemikiran bagaimana kita menyelesaikan masalah yang  selama ini dirasakan, selain itu kita berhadapan dengan tantangan masa depan,” jelas Prof. Ganjar.

Dia menambahkan, tantangan-tantangan ke depan lebih rumit karena ada perampingan terkait anggaran untuk pendidikan.

“Perampingan anggaran ini pasti akan berpengaruh terhadap PTNBH, bagaimana pengaruhnya terhadap UKT nanti dan sebagainya,” bebernya.

Dia berharap dengan perampingan anggaran tidak membuat kualitas pendidikan menurun. Karena menurutnya banyak dosen-dosen yang memiliki masalah hingga saat ini.

“Dosen-dosen juga masih punya masalah sekarang ini, ada masalah Tukin masalah segala macam itu kita coba bicarakan di sini. Jadi bukan hanya Kementerian Dikti saja tapi juga mungkin nanti kita bicarakan kementerian keuangan dan sebagainya,”ucapnya.

“Nanti kita bicarakan, walau pun ada efisiensi anggaran tapi tidak menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia,”pungkasnya. []