Kapendam mengatakan bahwa prajurit yang diduga yang terlibat merupakan beberapa oknum anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP.

Danyonif 613/Rja sebagai satuan induk terduga tersebut telah menggelar apel luar biasa dan melakukan pemeriksaan.

Langkah cepat dan terukur tersebut, kata dia, diambil sebagai bentuk tanggung jawab komando serta komitmen dalam menjaga disiplin prajurit.

“Kejadian itu hanya salah paham antarindividu atau perorangan, bukan masalah antarinstansi,” pungkas dia.