Vatikan, ERANASIONAL.COM – Sebelum meninggal, dalam berbagai wawancara dan dokumen resmi, Paus juga menyatakan keinginannya agar pemakamannya tidak diselenggarakan dengan kemegahan dan simbol kekuasaan yang berlebihan.

Ia menolak penggunaan catafalque (panggung peti jenazah) dan memilih peti kayu sederhana.

“Saya ingin pemakaman yang bersahaja. Dalam pelayanan, saya tidak mencari kemuliaan duniawi,” tegasnya dalam wawancara yang dikutip dari La Voce di New York.

Sebagai informasi tambahan, menurut laporan dari North Country Public Radio, pengaturan ini sudah dipersiapkan jauh hari sebelum wafatnya, menunjukkan betapa seriusnya komitmen Paus terhadap prinsip hidupnya.

Sebelumnya, Paus Leo XIII pada tahun 1903 adalah yang terakhir dimakamkan di luar Basilika Santo Petrus.

Basilika Santa Maria Maggiore memang memiliki makna spiritual mendalam bagi Paus asal Argentina ini.

Setiap sebelum melakukan perjalanan apostolik ke luar negeri, ia selalu menyempatkan diri berdoa di depan ikon suci Maria Salus Populi Romani—ikon Perawan Maria pelindung rakyat Roma—yang berada di dalam basilika tersebut.

Lokasi makam Paus Fransiskus telah ditentukan di sebuah kapel sederhana di belakang patung Queen of Peace.

Pilihan ini selaras dengan nilai kesederhanaan yang selalu dikedepankan selama masa kepausannya. []