Jakarta, ERANASIONAL.COM – Presiden Prabowo Subianto akan  menghapus utang petani dan masyarakat kecil di bank.

Dia menilai, utang tersebut telah membebani masyarakat kecil dan petani.

Selain itu, utang di bank tersebut telah menjerat petani ke dalam lingkaran setan. Pasalnya, gara-gara utang petani di bank yang sudah tertunggak selama puluhan tahun itu membuat mereka tidak bisa mengajukan pinjaman lagi.

Karena masalah itu, untuk membiayai keperluan mereka, petani harus mencari pembiayaan dengan mencari pinjaman ke rentenir dan juga pinjaman online.

“Masalah sekian puluh tahun lalu, utang orang kecil yang sebenarnya dihapus bank masih dituntut, jutaan petani rakyat kecil kita tidak bisa pinjam lagi terpaksa mereka pinjam dari rentenir, pinjam dari pinjol,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna Senin (5/5/2025) kemarin.

“Padahal (pinjol) rentenir yang gila bunganya, harian,” tambahnya

Meski akan menghapus utang petani, Prabowo mengatakan kebijakan itu akan dilakukan dengan tetap menjaga kesehatan APBN.

“Kita akan tetap disiplin pada diri kita sendiri. Kita menjaga bahwa kita pelihatara defisit kita tetap terjaga 2,5 persen dari GDP,” katanya.

Sekitar 6 juta petani dan nelayan terlilit utang bank.

Hal itu disampaikan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. .

Hashim mengatakan utang petani dan nelayan ke perbankan itu berkisar Rp10 juta hingga Rp20 juta. Itu merupakan utang di era krisis moneter 1998, krisis ekonomi 2008, dan lain-lain.

Utang-utang tersebut katanya membuat nelayan tidak bisa mendapatkan kredit dari perbankan.

 

“Ternyata semua utang ini sudah dihapusbukukan sudah lama dan sudah diganti oleh asuransi perbankan, tapi hak tagih dari bank belum dihapus. Sehingga 6 juta (petani dan nelayan) ini tidak bisa dapat kredit,” ungkap Hashim akhir 2024 lalu.

“Mereka (pinjam) ke mana? Ke rentenir dan pinjol. Saya baru tahu pinjol apa 6 bulan lalu. Saya memang konglomerat, gak perlu pinjol. Tapi ternyata kita konglomerat yang (punya) hati nurani. Kita (waktu) dengar kaget. Saya sampaikan ke Prabowo, ini harus diubah. Ini tahun lalu (2023 diketahui) dan Prabowo setuju (dihapus),” sambungnya