“Kenapa tidak jadi datang tim penjemput? Sebenernya tim penjemput itu tidak ada. Yang ada itu adalah tim IT yang disiapkan oleh K alias C. Justru tim penjemput ini adalah N dan JP. Yang mana seharusnya N dan JP bawa korban ke posko. Setelah di posko, korban dipaksa,” ujar Rahim
Rahim menyebut seandainya korban mau memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan, baru nanti tim IT yang disiapkan oleh K alias C akan datang sama-sama membawa korban ke bank.
“Nanti akan dieksekusi rekening dormant tersebut di bank kantornya si korban bekerja,” ucap Rahim.
Polisi menetapkan 17 tersangka
Untuk diketahui, hingga kini sudah ada 17 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus tersebut. Sebanyak 15 orang ditangkap dan ditahan oleh Polda Metro Jaya.
Sementara, dua lainnya merupakan anggota TNI AD dari satuan elite Kopassus berinisial Serka N dan Kopda FH. Keduanya ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.
Adapun para tersangka ini perannya terbagi menjadi empat klaster. Yakni, aktor intelektual, pembuntutan, penculikan, dan penganiayaan yang menyebabkan meninggal dan membuang korban. Motif mereka berencana memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan.
Aktor intelektualnya ialah C alias K dan Dwi Hartono (DH). Sementara itu, masih ada tersangka EG yang masih dicari dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kemudian, mencari sosok S yang menginformasikan kepada C alias K terkait rekening dormant. Namun, S Belum menjadi DPO.
Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.
Korban ditemukan tewas oleh seorang warga di persawahan saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan