Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) memberi bantuan Tahun Anggaran (TA 2025) sebesar Rp1,3 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Phuwato, Gorontalo, Sulawesi Tengah. Bantuan itu untuk rehabilitasi sekolah dan peningkatan fasilitas umum.
Diketahui Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi menerima kunjungan Bupati Phuwato Saipul A. Mbuinga dalam rangka membahas kawasan transmigrasi yang menjadi sentra tanaman pangan dan kendala dalam mengembangkan salah satu lokasi transmigrasi, yakni Sandalan karena akses jalan yang belum sesuai dengan warga transmigran dan masyarakat lainnya.
Viva Yoga mengatakan siap mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi di kabupaten yang berada paling barat di Gorontalo itu.
“Ok, siap mendukung. Sebab masih di bawah pembinaan Kementrans, kita wajib memonitor, mengawasi, dan membantu pembangunan di sana,” ujar Wamentrans dalam keterangan siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Dikatakan Viva Yoga, di kabupaten ini memiliki 1 kawasan transmigrasi bidang dan 1 kawasan SP Bina yang berlokasi di Sandalan. Di Lokasi ini ada 165 kepala keluarga.
“Dari aspirasi dan catatan yang ada disebut tidak hanya masalah infrastruktur yang menjadi tantangan pembangunan di Sandalan. Di Ungkap masih ada 94 bidang yang masuk dalam HPK u(Hutan Produksi yang Bisa dikonversi),” ujar Wamentrans.
“Berdasarkan keputusan DPR maka apa yang terjadi di Sandalan bisa dituntaskan. Permasalah pertanahan harus diselesaikan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari”, tegasnya.
Dalam membangun kawasan transmigrasi, mantan Anggota Komisi IV DPR dua periode itu mengatakan Kementrans tidak bisa bekerja sendirian. Kementerian ini harus bersinergi dengan kementerian terkait seperti Kementerian PU, Kementerian Pertanian; pemerintah daerah serta BUMN.
“Kita juga akan bersinergi dengan PNM dalam memberdayakan warga transmigran. Banyak bantuan dari PNM yang bisa disalurkan di kawasan transmigrasi”, ungkap Wamentrans.
Selain itu, kata Viva Yoga, ada juga program penanaman kelapa di Pohuwato dari Kementerian Pertanian yang bisa disinergikan dengan Kementrans.
“Kita jadikan Pohuwato tidak hanya menjadi sentra beras dan jagung namun juga kelapa. Bila perlu ada rumah produksi olahan kelapa. “Kita dorong Sandalan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” harapnya.
Sementara itu masih dikesempatan yang sama Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga mengatakan transmigrasi di kabupaten yang berada di Provinsi Gorontalo itu sudah ada transmigrasi sejak tahun 1981.
“Dalam perjalanan waktu program itu mampu mengubah kehidupan transmigran menjadi sejahtera. Kawasan Transmigrasi yang ada pun sekarang menjadi sentra tanaman pangan,* ujar Saipul.
Saipul mengungkapkan ada kendala dalam mengembangkan salah satu lokasi transmigrasi, yakni Sandalan karena akses jalan yang belum sesuai dengan warga transmigran dan masyarakat lainnya.
“Akses itu menghubungkan Sandalan ke ibu kota kecamatan. Akses penting untuk mengirimkan berbagai produk pertanian”, ungkap Saipul.
Dia juga meminta bantuan ke Kementrans sebab tidak ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun akses jalan dan jembatan yang menghubungkan dari dan ke Sandalan.
“Berdasarkan keputusan DPR maka apa yang terjadi di Sandalan bisa dituntaskan. Permasalah pertanahan harus diselesaikan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari”, tegasnya.

Tinggalkan Balasan