Jakarta- Menko Polhukam Mahfud MD hari ini berdialog dengan jajaran pimpinan PP Muhammadiyah secara daring. Ini pertemuan ketiga Mahfud MD dengan pimpinan ormas, setelah senin kemarin berdialog dengan Ketum PBNU dan Ketua KWI.
Menko Mahfud mengajak PP Muhammadiyah untuk terus memberikan kesadaran kepada umat bahwa Covid itu masih ada. Menko juga mengapresiasi partisipasi aktif Muhammadiyah selama ini, dan menekankan bahwa kerjasama pemerintah dengan ormas keagamaan menjadi penting untuk dikembangkan.
Terkait hal tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan “Kami di Muhammadiyah banyak seirama dan bertitik temu dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid baik secara keilmuan, maupun keagamaan.”
Ia mengatakan bahwa, PP Muhammadiyah sadar pandemi ini sungguh-sungguh mengancam, karena itu PP Muhammadiyah bersyukur pemerintah mengambil Langkah-langkah darurat lewat PPKM.
Demikian disampaikan pada sesi dialog dalam pertemuan virtual Menko Polhukam dengan PP Muhammadiyah, Selasa siang (27/7). Pertemuan silaturahmi ini dilakukan untuk membahas kesepahaman akan penanganan atas pandemi Covid-19.
Hadir dalam pertemuan online tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, dan jajaran pengurus: Syafiq Mughni, Dadang Kahmad, Dahlan Rais, dan Agung Danarto . Sementara dari Kemenko Polhukam, Menko Mahfud hadir beserta Sesmenko, para Deputi, para Staf Ahli dan para Staf Khusus.
Menko berterimakasih atas partisipasi aktif Muhammadiyah selama ini dengan 117 rumah sakitnya selama ini, “Pemerintah terus ingin bekerjasama dan di posisi mana Muhammadiyah bisa terus membantu, dan jika ada hal yang perlu diperbaiki dari sisi Pemerintah dalam penanganan Covid ini agar lebih bersinergi,” ujar Menko dalam dialog.
Haedar menyampaikan, “Kami berharap pemerintah perlu terus konsisten agar PPKM darurat sampe level 4 itu dijaga dan dilaksanakan dengan baik. Tidak perlu ragu karena rakyat membutuhkan kepastian. Sempurna tentu tidak bisa, tapi pilihan-pilihan yang ditempuh pemerintah harus tetap firm.”
Muhammadiyah sendiri terlibat aktif sejak awal dalam menangani Covid secara mandiri lewat 117 rumah sakit dan 167 perguruan tinggi muhammadiyah yang ikut dalam penyelamata jiwa
Menurut pengurus PP Muhammdiyah, Bila dihitung-hitung sudah sekitar satu triliun rupiah yang keluar dari dana organisasi untuk membantu penanganan Covid. Muhammadiyah terlibat aktif menangani Covid baik dalam aspek kesehatan, keagamaan, maupun sosial ekonomi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan