Eranasional.com – Presiden Peru Pedro Castillo menunjuk Guido Bellido, seorang anggota partai Marxisnya, sebagai perdana menteri. Namun seperti dilaporkan Reuters, Jumat (30/7/2021), tidak ada nama menteri keuangan di kabinet Castillo.

Ketidakjelasan soal nama menteri keuangan mungkin akan menciptakan ketidakpastian di pasar Peru tentang masa depan pemerintahan Castillo. Saat masih kandidat yang mengkampanyekan partai Marxis-Leninis, Castillo telah menakuti investor.

Castillo telah menjadwalkan pengambilan sumpah kabinet penuh pada Kamis malam, tetapi acara dimulai terlambat lebih dari dua jam.

Favorit untuk jabatan menteri keuangan adalah tokoh ekonom sayap kiri moderat Pedro Francke. Tapi dia meninggalkan tempat upacara hanya beberapa menit sebelum dimulai. Tindakan Francke memicu pertanyaan apakah dia telah menolak atau justru kehilangan pekerjaan pada menit terakhir.

Perdana Menteri Bellido, seorang anggota kongres, adalah anggota partai Free Peru, yang dengannya Castillo memenangkan kursi kepresidenan tahun ini.

Pengangkatan Bellido menggaris bawahi pengaruh sayap kiri Free Peru yang akan dimiliki dalam pemerintahan Castillo, yang dimulai hanya pada hari Rabu dan akan berlangsung hingga 2026.

Castillo baru-baru ini mencoba untuk bersikap moderat pada masalah ekonomi. Kompromi itu dilakukan Castillo bahkan ketika anggota partai menggandakan pesan sayap kiri. Sebagian besar pendukung mengandalkan Francke sebagai juru bicara ekonominya.

Namun Kamis malam masih belum jelas arah apa yang sekarang akan Castillo kejar untuk ekonomi, salah satu yang paling stabil di Amerika Latin. Tetapi Peru telah menderita dalam beberapa tahun terakhir karena gejolak politik yang kemungkinan akan berlanjut.

Castillo juga menunjuk Ivan Merino sebagai menteri energi dan pertambangan, seorang spesialis pertambangan yang kurang dikenal yang dekat dengan partai Free Peru, menurut situs berita lokal IDL-Reporteros.