JAKARTA – Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berlomba-lomba menjadi penyedia jasa layanan internet dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah pandemi berlangsung dan hampir semua kegiatan mulai dari belajar hingga bekerja bisa dari rumah (work from home) mengandalkan internet.
Selain itu, masuknya sejumlah perusahaan BUMN di bisnis internet juga memanfaatkan keunggulan yang sudah ada sebelumnya kendati BUMN lain sudah lebih dahulu masuk yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) lewat IndiHome.
Namun beberapa BUMN lainnya mulai merangsek masuk ke industri penyedia jasa internet ini.

Siapa saja BUMN yang dimaksud?
PT PLN (Persero) dengan Icon+
Belum lama ini PLN menyediakan produk layanan internet broadband berbasis jaringan fiber optik bernama Iconnet melalui anak usahanya PT Indonesia Comnets Plus (ICON+).
Perusahaan ini disebut siap bersaing dengan kompetitor di industri ini, seperti Indihome, Biznet, dan lainnya.
Adanya jasa internet ini bermula dari proses digitalisasi di dalam PLN. Dalam perjalanannya saat melakukan proses digitalisasi organisasi di tengah jalan, tiba-tiba terjadi pandemi, di mana pemerintah melakukan pembatasan dan meminta agar masyarakat belajar dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
“Jadi, muncul gaya hidup baru dan dari situ ada kebangkitan sektor telekomunikasi,” kata Darmawan Prasodjo, Wakil Direktur Utama PLN, Kamis (01/07/2021).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan PLN memang memiliki tanggung jawab untuk menerangi nusantara. Namun kini, PLN juga terpanggil untuk berkontribusi menerangi dan memberikan informasi cepat kepada pelanggan melalui penyediaan internet.
“Dengan tersedianya layanan Iconnet untuk masyarakat luas di seluruh Indonesia artinya PLN sudah siap jawab kebutuhan dan tuntutan pelanggan, tuntutan internet yang andal, cepat, dan sesuai dengan keekonomian masyarakat,” jelasnya.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) via PT Jasa Marga Related Business (JMRB)
Anak usaha perusahaan pengelola jalan tol ini nantinya akan menyediakan infrastruktur backbone fiber optik yang dapat menjadi alternatif layanan bagi para ISP (internet service provider) mengingat Jasa Marga saat ini mempunyai infrastruktur jalan tol terpanjang yang membentang di pulau Jawa.
Pertimbangannya adalah lantaran dari seluruh ISP yang ada di Indonesia, masih sedikit yang memiliki infrastruktur jaringan sendiri.
Dengan demikian, perusahaan ini tidak akan bersaing dengan perusahaan BUMN lainnya dengan core business telekomunikasi.
Jasa Marga nantinya akan menyediakan jaringan backbone fiber optik di kawasan jalan tol yang dikelola Jasa Marga.
“Ini bukan merupakan saingan [dengan Telkom], KAI [Kereta Api Indonesia] juga punya fiber optik. Kami masuk fiber optik bisa menjadi alternatif pemerataan jaringan bagi pasar pelaku ISP,” kata Imad Zaky Mubarak, Direktur Bisnis Komersial JMRB, saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (25/6/2021).
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan Gasnet
Perusahaan gas BUMN ini melalui anak usahanya PT Telemedia Dinamika Sarana telah terlebih dahulu meluncurkan Gasnet. Layanan ini memang baru tersedia di Batam, Bekas dan Jakarta.
Selain itu, ketersediaannya juga masih sangat terbatas untuk lokasi tertentu saja, Dalam laman resminya, disebutkan bahwa Gasnet memberikan layanan internet untuk ritel maupun korporasi.
Konsolidasi Bisnis
Terkait dengan ini, Menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini mensinyalkan adanya konsolidasi bisnis di lini jasa internet tersebut.
“Memang ada catatan bagaimana kondisi beberapa BUMN yang mengembangkan usahanya di luar klasterisasi,” kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Senin (30/8/2021).
“Jujur memang ada satu dua BUMN yang sedang kita dalami, salah satunya memang kalau dalam pembicaraan internal kami karena ada rapim [rapat pimpinan] mingguan, mengenai tadi ICON+ dengan Telkom [IndiHome]. Nah ini kita lakukan,” kata Erick.
Upaya konsolidasi ini dilakukan sejalan dengan transformasi bisnis besar-besaran yang dilakukan di BUMN selama masa kepemimpinan Erick.
Hal yang sama sebelumnya juga telah dilakukan atas BUMN yang bergerak di bidang jasa rumah sakit dan perhotelan. Bahkan saat ini tengah dilakukan penggabungan bisnis di usaha pelabuhan yang dimiliki BUMN menjadi satu holding perusahaan.
Tinggalkan Balasan