Eranasional.com – Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengadakan kunjungan di daerah Provinsi Jawa Barat untuk menuntaskan program kemiskinan ekstrem. Hal ini bertujuan karena Kemendes PDTT sedang berupaya untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024.
Dalam kunjungannya, Mendes PDTT bertemu dengan sejumlah kepala desa atau yang disebut Kuwu serta menjelaskan kunci tuntas untuk menghadapi kemiskinan ekstrem di desa dengan pemutakhiran data berbasis SDGs.
Lebih lanjut ia mengatakan “Data itu tinggal di upload di sistem maka data-data itu menjadi milik Pak Kuwu yang lengkap terkait kemiskinan, kesehatan warga, termasuk derajat stunting,” kata Gus Halim yang dikutip lewat laman website Kemendes PDTT, Jumat (01/10/2021).
Mendes PDTT mengatakan bahwa data yang berada di desa itu konkrit, riil dan tidak bisa dipalsukan.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Halim mengajak kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama dan organisasi masyarakat untuk membangun Indonesia dari desa.
“Desa merupakan kunci pembangunan Indonesia karena desa bakal menopang pembangunan pada tingkatan diatasnya,” jelasnya.
Mendes PDTT meyakinkan kepada masyarakat setempat bahwa desa maju maka Indonesia dipercaya akan semakin maju.
“Dimana-mana selalu saya katakan, Indonesia ada desa dan desa adalah Indonesia,” tukasnya.
Gus Halim mengatakan, pemutakhiran data berbasis SDGs Desa di Kuningan sudah sangat bagus dengan mencapai angka 80 persen. Hal tersebut memberikan rasa semangat kepada Bupati Kuningan Acep Purnama yang turut hadir untuk segera menyelesaikan data desa berbasis SDGs Desa.
Perlu diketahui bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan data pada tahun 2021 tercatat persentase penduduk miskin ekstrem mencapai 4,8 persen dari total penduduk miskin nasional di level 10,14 persen.
Penduduk miskin ekstrem terbanyak ada di pulau Jawa yakni di tiga Provinsi yang mencapai jumlah 1,7 orang. Jumlah penduduk miskin ekstrem di Jawa Barat tercatat sebanyak 1,78 juta orang. Selanjutnya, Jawa Tengah tercatat sebanyak 1,52 juta orang dan Jawa Timur tercatat sebanyak 1,74 juta orang. (TB/Red)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan