Indonesia menerima kedatangan vaksin tahap 86 sebagai dukungan dari Pemerintah Inggris, yaitu Vaksin AstraZeneca sebanyak 245.440 dosis, Jumat (8/10). Foto: Kemenkominfo

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkoinfo) mengumumkan Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebanyak 482.000 dosis dalam bentuk jadi.

Vaksin tersebut merupakan hasil donasi dari Covax untuk memastikan kebutuhan masyarakat di tanah air tercukupi. “Kedatangan vaksin membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi optimal,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong dalam siaran persnya, Senin (20/12).

Dia menambahkan vaksin tiba saat ini segera disitribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, sehingga program percepatan vaksinasi COVID-19 bisa berjalan dengan lancar.

Selain tersediaan vaksin dalam upaya percepatan vaksinasi, pemerintah juga memberikan edukasi kepada masyarakat.  Edukasi itu secara khusus diberikan kepada mereka yang masih ragu untuk menerima vaksinasi.

Usman mengatakan vaksinasi merupakan pelindung terhadap ancaman virus SARS-CoV-2 yang telah bermutasi beberapa kali ini. Menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu kunci melindungi diri dan bangsa dari ancaman COVID-19.

Cara tersebut dianggap paling tepat untuk membentuk herd immunity di Indonesia dan bisa segera keluar dari pandemi yang berlangsung nyaris dua tahun ini.

“Kita berada di jalur yang tepat dengan terus mengamankan stok vaksin untuk kebutuhan penduduk Indonesia,” ujar dia.

Usman meminta masyarakat untuk segera lakukan vaksinasi, supaya terlindungi dan mengurangi risiko sakit berat jika terpapar COVID-19.

Saat ini ada sebelas jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin, karena semua yang disediakan pemerintah aman dan berkhasiat. “Jangan ambil risiko dengan menganggap pandami telah berakhir,” kata Usman.