Menurut Fajriyah, saat ini Pertamina memiliki Satgas Natal dan Tahun Baru yang dilengkapi dengan PICC (Pertamina Integrated Command Center). Satgas ini melakukan monitoring 24 jam dan menjalankan kegiatan pengamanan ketersediaan dan distribusi BBM dan LPG, termasuk berkoordinasi dengan Pemda dan pihak aparat.

“Ini juga dijalankan untuk mitigasi pengamanan distribusi terkait dengan aksi serikat pekerja Pertamina,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa Satgas Nataru 2021 melibatkan Direksi Pertamina maupun Direksi Sub Holding terkait. Termasuk semua General Manager seluruh daerah yang telah melakukan pertemuan rutin untuk memastikan kesiapan dan pengamanan distribusi BBM dan LPG. Mulai dari kesiapan armada, build up stock di seluruh region, monitoring distribusi hingga kesiapan dan keselamatan para pekerja yang bertugas.

“Pertamina juga memiliki pola distribusi RAE (Reguler, Alternatif, dan Emergency) untuk mengantisipasi kondisi emergency. Sehingga Pertamina tetap memastikan ketersediaan BBM dan LPG di seluruh wilayah,” tambahnya.

Sebagai antisipasi Nataru, lanjut Fajriyah, Pertamina juga telah menyiapkan 114 terminal BBM, 23 terminal LPG, 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), lebih dari 7.400 SPBU, serta seluruh rantai distribusi LPG.