Eranasional.com – Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro tak lagi boleh berjualan di sepanjang pedestrian mulai Selasa (01/02/2022) hari ini. 1.836 PKL mulai menempati tempat relokasi di Teras Malioboro 1 dan 2.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengatakan saat ini para PKL masih berproses untuk pindahan. Namun begitu, Srie mengingatkan sudah adanya aturan walikota Yogya bahwa per tanggal 1 Februari ini sudah tidak boleh ada lagi aktivitas PKL di sepanjang pedestrian Malioboro.

“Saat ini masih berproses pindahannya kan tidak bisa langsung, namun bertahap. Mungkin masih ada yang dagangannya di pedestrian tapi sudah tidak boleh lagi jualan sesuai perwal yang ada,” ungkapnya pada wartawan.

Sementara, Yetty Martanti, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, ditemui terpisah di Teras Malioboro 2 menambahkan secara keseluruhan di Teras Malioboro 2 ada 1040-an PKL sementara di Teras Malioboro 1 ada sekitar 799 PKL. Pemkot berharap proses pindahan PKL akan berjalan lancar selama satu minggu hingga 7 Februari nanti.

“Kita berharap seminggu sudah bersih karena tanggal 1-7 ini sudah tidak diperkenankan berjualan di pedestrian Malioboro. Saat ini karena pindahan tapi ada barang yang masih ada di sana tidak apa-apa, namun tidak boleh lagi berjualan di pedestrian,” sambungnya.

Pemkot juga menegaskan adanya perjanjian kerjasama dengan PKL yang menempati lapak dagangan di Teras Malioboro 1 dan 2 yang mengikat. Hal tersebut sebagai pengingat para PKL, tak bisa memperjualbelikan lapak kepada pihak lain.

“Kita ada perjanjian kerjasama dengan pedagang agar tidak disewakan ke pihak lain. Ada pasal bahwa perpindahan apapun harus sepengetahuan pemkot. Ini tidak boleh ada perpindahan apapun, aset negara tidak boleh dipindahtangankan. Ini jadi edukasi juga ya bagi pedagang, tapi selama lapak tetap milik mereka sesuai nama tidak masalah,” pungkas dia. (Fxh)

Gerobak PKL di pedestrian Malioboro. Mereka tak boleh lagi berjualan di kawasan tersebut mulai 1 Februari