Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/7) lalu. Dok BPMI

Eranasional.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penurunan kasus warga terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) pada 13 Februari kemarin terjadi karena hari libur atau weekend.

Kasus harian Covid-19 turun menjadi 44.526 setelah sempat melonjak pada sehari sebelumnya dengan 55.209 kasus yang dilaporkan.

Budi menambahkan, laporan kasus konfirmasi Covid-19 pada 12 Februari yang melonjak hingga 55.209 kasus, nyaris melampaui dari rekor penambahan kasus harian tertinggi yang terjadi pada 15 Juli 2021 lalu, dengan 56.757 kasus sehari akibat sebaran varian Delta.

“Memang kasus meningkat sampai 55 ribu per hari mendekati puncak Delta yang 56 ribu per hari. Walaupun sekarang agak turun, itu karena memang hari libur,” kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2).

Budi melanjutkan, saat ini terdapat enam provinsi dan 37 kabupaten/kota di Indonesia yang kasus Covid-19 pada gelombang Omicron melebihi puncak kasus pada gelombang Delta yang terjadi sekitar Juni-Juli 2021 lalu.

Keenam provinsi tersebut yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua. Namun demikian, ia memastikan kendati kasus harian melampaui Delta, namun varian Omicron tidak menyebabkan keterisian rumah sakit rujukan pasien Covid-19 menjadi penuh.

“Semua provinsi yang sudah melampaui Delta kasusnya itu, keterisian rumah sakitnya sekitar 30 persen dari puncak Delta. Tapi ada dua yang agak tinggi, Jakarta dan Bali,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi juga memastikan pihaknya telah mengantisipasi lonjakan dengan menyiagakan tempat tidur rumah sakit rujukan pasien Covid-19 beserta alat kesehatan seperti oksigen konsentrator dan juga membangun generator oksigen.

Ia menerangkan, Indonesia memiliki 400 ribu tempat tidur di seluruh rumah sakit. Dari 400 ribu itu, 120 ribu di antaranya digunakan untuk perawatan pasien Covid-19. Dan sampai saat ini, baru 27 ribu yang terpakai.

“Dan kami mengharapkan rakyat, kalau misalkan OTG atau gejala ringan, saturasi oksigen masih di atas 95 persen. Bisa dirawat di rumah, enak. Kalau di rumah sakit bisa mudah tertular, keluarganya juga susah melayani,” jelasnya.