Eranasional.com – Ledakan bom kuat mengguncang sebuah masjid Muslim Syiah di kota barat laut Pakistan Peshawar pada Jumat (4/3/2022). Ledakan yang terjadi di dalam masjid itu menewaskan setidaknya 30 jamaah dan melukai puluhan lainnya.
Pejabat kepolisian setempat Waheed Khan mengatakan ledakan itu terjadi saat jamaah berkumpul di Masjid Kucha Risaldar di kota tua Peshawar untuk sholat Jumat. Ambulans bergegas melalui jalan-jalan sempit yang padat membawa yang terluka ke Rumah Sakit Lady Reading.
Kepala polisi Peshawar Muhammad Ejaz Khan mengatakan insiden bermula ketika dua penyerang bersenjata menembaki polisi di luar masjid. Seorang penyerang dan seorang polisi tewas dalam baku tembak tersebut, dan seorang pejabat polisi lainnya terluka.
Penyerang yang tersisa kemudian berlari ke dalam masjid dan meledakkan bom.
Setidaknya 150 jemaah berada di dalam masjid pada saat ledakan, kata saksi mata.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, tetapi baik kelompok Negara Islam (IS) maupun organisasi Taliban Pakistan telah melakukan serangan serupa di wilayah tersebut, yang terletak di dekat perbatasan dengan negara tetangga Afghanistan.
Shayan Haider, seorang saksi, sedang bersiap memasuki masjid ketika sebuah ledakan kuat melemparkannya ke jalan.
“Saya membuka mata dan ada debu dan mayat di mana-mana,” katanya sebagaimana dilansir Associated Press.
Di bagian Gawat Darurat Rumah Sakit Lady Reading, terjadi kekacauan saat para dokter berjuang untuk memindahkan banyak orang yang terluka ke ruang operasi. Ratusan kerabat berkumpul di luar unit gawat darurat, banyak dari mereka meratap dan memukuli dada, memohon informasi tentang orang yang mereka cintai.
Perdana Menteri Imran Khan mengutuk pemboman itu.
Pensiunan perwira militer Sher Ali yang berada di dalam masjid dan terluka akibat ledakan itu. Meminta pemerintah memberikan perlindungan yang lebih baik bagi minoritas Muslim Syiah Pakistan.
“Apa dosa kita? Apa yang telah kita lakukan? Bukankah kita warga negara ini?” katanya dari Unit Gawat Darurat dengan pakaian berlumuran darah.
Di Pakistan yang mayoritas Muslim Sunni, minoritas Muslim Syiah mendapat serangan berulang-ulang.
Dalam beberapa bulan terakhir, Pakistan telah mengalami peningkatan kekerasan yang luas. Puluhan personel militer tewas dalam sejumlah serangan terhadap pos-pos militer di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan. Banyak yang telah diklaim oleh Taliban Pakistan, yang menurut para analis telah didorong oleh kembalinya Taliban Afghanistan ke tampuk kekuasaan Agustus lalu.
Pakistan telah mendesak penguasa baru Afghanistan untuk menyerahkan gerilyawan Taliban Pakistan yang telah melancarkan serangan mereka dari Afghanistan. Taliban Afghanistan mengatakan wilayah mereka tidak akan digunakan untuk melancarkan serangan terhadap siapa pun, tetapi sampai sekarang mereka belum menyerahkan gerilyawan Pakistan. (Okezone)
Tinggalkan Balasan