Eranasional.com – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik rencana Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk mengundang pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan kondisi Indonesia yang tidak berlandas pada agama tertentu.
“Saya pikir apa yang dilakukan oleh Menteri Agama tidak salah ya, karena negara kita ini bukan hanya (untuk) agama tertentu,” kata Dasco di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/3).
Menurut elite Partai Gerindra ini, rencana mengundang pemimpin Vatikan tersebut sebagai salah satu cara untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan bangsa yang bhineka. Kata dia, tamu dari manapun harus disambut baik.
“Tokoh internasional dari satu agama, kemudian datang diundang ke Indonesia itu juga mencerminkan kita satu bangsa yang bhineka. ya, tentunya tamu dari mana pun kita harus sambut dengan baik,” ucapnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan rencananya untuk menghadirkan dua tokoh agama dunia, yaitu Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pimpinan Gereja Katolik di Vatikan Paus Fransiskus ke Indonesia. Dia menjelaskan dua tokoh tersebut diundang dalam rangka untuk perdamaian dunia.
“Selain Paus Fransiskus, saya bersama tim tengah berusaha mengundang Grand Syekh Al-Azhar untuk bisa hadir ke Indonesia,” katanya saat memberikan pembinaan pada ASN Kementerian Agama di Jakarta, Rabu (9/3).
Dia menuturkan Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al Tayeb dan Paus Fransiskus adalah dua tokoh penting yang terus mengupayakan perdamaian dunia. Keduanya pada 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, telah mendeklarasikan Piagam Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Berdampingan.
Salah satu poin pokok deklarasi itu, kata Yaqut adalah mengajak umat manusia untuk hidup bersama dalam semangat persaudaraan, dan menjadikan agama sebagai inspirasi. Dia pun berharap kepada jajarannya dan seluruh masyarakat Indonesia agar kesempatan menghadirkan dua tokoh dunia ini bisa terealisasi.
“Saya ingin mengundang dua tokoh mulia ini hadir ke Indonesia untuk menyaksikan bahwa apa yang pernah dideklarasikan di Abu Dhabi itu sudah lama dilaksanakan di Indonesia, bahkan mungkin sejak Indonesia ini belum berdiri,” bebernya.
“Ini tentu akan menjadi kebahagiaan buat kita semua, dua tokoh agama besar di dunia bisa bertemu di Indonesia yang dikenal memiliki keragaman, baik keberagaman agama, budaya, suku, etnis, dan lain sebagainya,” tambahnya. (AH)
Tinggalkan Balasan