Ilustrasi Patriarki

ERANASIONAL.COM- Di era zaman semakin maju dan berkembang ini untuk menjadi seorang perempuan bukan perkara mudah. Perempuan kerap dijadikan objek oleh laki – laki dan mendapat perlakuan yang tidak adil dari masyarakat. Fenomena ini disebabkan oleh tingginya kepercayaan masyarakat terhadap laki – laki.

Bahkan banyak pasangan suami istri yang lebih mendambakan anak laki – laki dari pada perempuan. Persepsi atau pandangan bahwa perempuan harus selalu di bawah laki – laki menjadi satu faktor besar adanya fenomena Patriarki ini.

Patriarki berasal dari kata patriat yang berarti menempatkan posisi laki – laki lebih unggul dari pada perempuan, dikutip, Jumat (30/9/2022) dalam buku karya Alfian yang berjudul Pengantar Gender dan Feminisme (2013).  Laki – laki dianggap lebih pantas memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam berbagai aspek. Misalnya, pendidikan, pekerjaan, politik, lingkungan masyarakat, dan sebagainya.

Hal ini cukup menguntungkan bagi laki – laki namun tidak bagi perempuan. Khususnya di Indonesia sendiri, perempuan jarang mendapat kesempatan untuk bisa berkembang layaknya laki – laki. Perempuan dianggap sebagai makhluk yang lemah yang sulit mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

“Perempuan ngapain sih sekolah tinggi – tinggi, toh nanti juga di dapur”

“Jangan terlalu pinter nanti laki – laki pada minder”

“Kamu tuh nggak bisa jadi pemimpin”

“Jadi istri tuh di rumah aja, jangan keluyuran nggak jelas di luar sana”

Kata – kata tersebut sering dilontarkan oleh masyarakat terhadap perempuan, tanpa tahu apa yang dirasakan. Sebagai seorang perempuan, tentunya kita tahu dan mau yang terbaik untuk diri kita sendiri. Memang kodrat dari perempuan adalah melayani laki – laki namun bukan berarti kita harus selalu di bawahnya.

Perempuan menempuh pendidikan hingga bangku perkuliahan bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri. Namun, kelak ketika ia sudah berumah tangga, ia mampu menjadi ibu yang memiliki intelektual yang tinggi yang bisa mendidik anaknya. Ibarat kata suami yang melarang istri untuk bekerja dalam artian kendali penuh yang ada di rumah akan dipegang sang istri. Perempuan yang berkelas akan menciptakan generasi yang berkualitas.

Untuk perempuan – perempuan hebat jangan pernah menyerah dengan mimpimu. Raihlah semua yang kamu inginkan dan jadilah perempuan yang bisa membanggakan bangsa dan negara. Hidup perempuan Indonesia!!

-Alya Nurmaya Putri-