Ilustrasi Rudal Balistik, Kim Jong Un.

“Ini provokasi serius,” kata dia dalam pernyataan resmi.

Jepang juga turut mengonfirmasi penembakkan rudal itu. Coast Guard Negeri Sakura ini menyatakan rudal mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Tokyo kemudian melakukan analisis lebih lanjut terkait rudal itu. Wakil Menteri Pertahanan Senior Jepang, Toshiro Ino, mengatakan salah satu dari peluru kendali punya kemungkinan sebagai rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

Belum lama ini, Korut juga meluncurkan rudal hingga melewati Jepang. Pyongyang mengklaim tindakan itu hanya respons usai AS dan Korea Selatan menggelar latihan militer.

Korut kerap memandang latihan gabungan itu sebagai salah satu upaya mereka menginvasi negara pimpinan Kim Jong-un.

Sepanjang tahun ini, Korut tercacat meluncurkan lebih dari 40 rudal balistik dan rudal jelajah.

Menanggapi masifnya peluncuran rudal Korut, Komando Indo Pasifik militer AS menyatakan pihaknya tengah berkonsultasi secara erat dengan sekutu, dalam hal ini Jepang dan Korsel.

Ia juga menyoroti penembakan rudal Pyongyang dianggap ‘mengganggu’.

AS, Jepang, dan Korsel juga telah meningkatkan latihan militer bersama sebagai respons atas ancaman Korut yang dianggap meningkat.

Uji coba rudal Korea Utara bertujuan untuk mengembangkan kemampuan teranyar. Namun, peluncuran baru-baru ini mungkin untuk menunjukkan kesiapan militer, demikian menurut Leif-Eric Easley, pengamat dari Universitas Ewha di Korsel.