Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh. Foto: @alJazeera

ERANASIONAL.COM- Pihak Amerika Serikat (AS) telah merilis penyelidikan atas penembakan fatal jurnalis veteran Al Jazeera, Shireen Abu Akleh di Tepi Barat yang diduduki enam bulan lalu. Namun, pihak Israel mengatakan pada Senin malam, bahwa mereka menolak akan bekerja sama.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyebut penyelidikan Departemen Kehakiman AS atas kematian jurnalis itu sebagai kesalahan. Bahkan, ia mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan penyelidikan profesional dan independen, yang disampaikan kepada pejabat Amerika yang rinciannya dibagikan.

“Saya telah menyampaikan pesan kepada perwakilan AS bahwa kami mendukung tentara IDF, bahwa kami tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan eksternal, dan tidak akan memungkinkan intervensi untuk penyelidikan internal,” Gantz dari pemberitaan War Is Boring dilansir Rabu (16/11/2022).

Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa penyelidikan telah diluncurkan. Tidak ada konfirmasi awal oleh AS, meskipun Washington telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak ingin meluncurkan penyelidikan sendiri atas peristiwa tersebut.

Abu Akleh, seorang jurnalis Palestina-Amerika terkemuka, terbunuh oleh tembakan pada 11 Mei selama operasi militer Israel di Tepi Barat yang diduduki saat bertugas dengan saluran televisi Arab. Kematiannya memicu kecaman internasional.

Menurut IDF, telah terjadi baku tembak sengit dengan puluhan militan Palestina selama serangan Israel di kota Jenin. Jaksa Agung Palestina menyalahkan Israel dan menuduh tentara sengaja membunuh wartawan.

Abu Akleh mengenakan helm dan rompi yang mengidentifikasi dirinya sebagai pers. Investigasi internal oleh IDF menemukan ada “kemungkinan besar” bahwa penembakan fatal itu karena tembakan yang salah oleh tentara Israel.

“Ada kemungkinan besar bahwa Abu Akleh secara tidak sengaja terkena tembakan IDF yang ditembakkan ke arah tersangka yang diidentifikasi sebagai pria bersenjata Palestina bersenjata selama baku tembak di mana tembakan yang mengancam jiwa, meluas dan tanpa pandang bulu ditembakkan ke arah tentara IDF,” kata seorang pejabat senior militer.

Namun Abu Akleh tidak diidentifikasi sebagai anggota media pada titik mana pun, kata seorang pejabat senior militer. Menurut Israel, tembakan yang ditembakkan tidak dapat secara jelas dikaitkan dengan individu bahkan setelah penyelidikan selesai. Tidak ada investigasi kriminal yang diluncurkan.