Ilustrasi

SIDOARJO, Eranasional.com – Seorang kuli bangunan asal Bandar Mataram, Lampung berinisial RK (19) ditangkap Tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Jawa Timur setelah membunuh wanita Open BO, EK (26).

EK (26) ditemukan tergeletak tanpa busana dengan kondisi tangan dan kaki terikat di kamar mandi indekos di Desa Mojoruntut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu akhir pekan lalu.

Kapolresta Sidoarjo Ajun Komisaris Besar Polisi Kosumo Wahyu Bintaro menjelaskan, RK ditangkap di rumah kerabatnya di Kabupaten Ponorogo pada Senin kemarin.

“Pelaku setelah melakukan perbuatannya langsung kabur,” katanya di Markas Polresta Sidoarjo pada Selasa, 27 Desember 2022.

Sementara itu, RK mengaku selama di Sidoarjo sudah menggunakan aplikasi Michat untuk mememenuhi kebutuhan biologisnya selama tiga kali.

Pada Sabtu akhir pekan lalu, dia memesan kembali layanan seksual melalui Michat.

Setelah berselancar, dia sepakat mem-booking korban dengan tariff Rp250 ribu sekali kencan. Keduanya sepakat melakukan hubungan badan di kamar indekos korban di Desa Mojoruntut, Kecamatan Krembung.

Begitu bertemu, mereka kemudian melakukan hubungan badan. Setelah selesai, RK masuk ke kamar mandi disusul korban. Nah, saat itulah RK meminta tambahan main sekali lagi kepada korban.

“Habis main, saya tanya harga, dia jawab harganya 600 ribu,” kata RK.

RK lantas menanyakan kembali kenapa tambah durasi tarifnya lebih mahal dari tarif kencan pertama yang hanya Rp250 ribu.

“Dia [korban] jawab, kalau tidak punya uang, ya, jangan BO. Saya itu mulai emosi, saya jawab lagi, kalau bisa ngomongnya jangan nyolot, dia jawab lagi kalau enggak punya uang jangan BO, Mas. Saya cekik waktu di depan kamar mandi,” cerita RK.

Setelah mencekik, RK yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini kemudian mengikat tangan dan kaki korban dengan tali rafia. Tidak hanya itu, RK membekap mulut dan hidung korban dengan handuk, kemudian dibawa ke kamar mandi.

Setelah itu RK memereteli barang berharga milik korban, yakni kalung dan tiga telepon genggam milik korban.

RK lalu kabur. “Saya tidak tahu kalau dia meninggal, intinya sudah tidak bisa bangun. Handphone saya jual ke konter, kalungnya jatuh waktu kembali ke tempat pekerjaan,” ujar RK.