Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Yaqut (Gus Yahya) menerima kunjungan Ketua KPU Hasyim Asy’ari di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2023).

JAKARTA, Eranasional.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantornya, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2023). Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Yaqut (Gus Yahya) menyatakan dukungannya terhadap Pemilu Serentak 2024.

“Kami setuju dan dukung Pemilu 2024 dilakukan secara serentak untuk mengurangi ketegangan dalam kompetitor di pemilu itu. Karena nanti ada konfigurasi yang saling bertukar di berbagai tingkat pemilu dan di daerah berbeda, sehingga satu pihak dan pihak lainnya tidak ada pertarungan yang absolut,” kata Gus Yahya.

Dia menekankan, Pemilu 2024 harus dilaksanakan tanpa ketegangan. Dia berharap PBNU dapat menyumbangkan sesuatu yang berarti untuk kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2024.

“Kita berharap Pemilu 2024 mendatang lebih rileks, enggak pakai baper-baperan, yang tidak pakai menghalal-halalkan darahnya orang. Pemilu nanti harus lebih rileks. Untuk cari jalan bagi masa depan lebih baik untuk semua orang,” ujarnya.

Banser Siap Bantu KPU

Di kesempatan itu Gus Yahya mengatakan bahwa kerja sama antara KPU dan PBNU akan lebih fokus pada pendidik politik kepada masyarakat. Selain itu, PBNU siap untuk menyumbangkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) jika dibutuhkan.

“Tadi ada pemikiran menggalang kerja sama antara KPU dan PBNU yang fokusnya lebih banyak soal Pendidikan politik masyarakat. Ditambah kerja sama yang lebih luas,” tuturnya.

Kerja sama yang lebih luas yang dimaksud adalah, apabila KPU membutuhkan bantuan Banser, maka PBNU akan menyiapkan. “Karena kita sudah menyumbangkan satu anggota Banser jadi Komisioner KPU. Dan, kita sumbangkan Banser-banser yang lain untuk kebutuhan yang ada nanti,” kata Gus Yahya.

Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan kunjungan pihaknya ke PBNU dalam rangka bersilaturahmi junior ke senior dan meminta nasihat terkait pelaksanaan Pemilu 2024.

“Pak Yahya ini pernah jadi anggota KPU Pemilu 1999, sehingga sesungguhnya kami silaturahmi ke sini dalam rangka silaturahim KPU junior kepada senior, supaya dapat pandangan, gambaran dan kemudian nasihat-nasihat, wejangan, bagaimana menyelenggarakan pemilu secara demokratis dan berintegritas,” kata Hasyim.

Hasyim mengaku bahwa KPU tidak bisa bekerja seorang diri dalam menyelenggarakan Pemilu 2024. Menurutnya, KPU hanya Lembaga yang melayani pemilih dan peserta pemilu sehingga membutuhkan kerja sama dengan PBNU sebagai organisasi kemasyarakatan.

“Kami menyadari KPU tidak bisa bekerja sendiri. Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih dan peserta pemilu, kami mohon dukungan, bantuan dan mohon didoakan oleh pimpinan PBNU, agar semua ini dapat berjalan dengan baik, lancar dan damai sebagaimana sudah kita rumuskan dan kita sepakati bersama-sama,” pungkasnya.