JAKARTA, Eranasional.com – Dua menteri, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mencalonkan diri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Erick Thohir mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI. Dia akan bersaing dengan Ketua DPD RI La Nyalla Mattaliti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djami Francis.
Sedangkan, Zainuddin Amali merupakan satu dari 20 calon Wakil Ketua Umum PSSI yang akan bersaong dalam KLB PSSI. Dia akan bersaing dengan sejumlah nama tenar di dunia sepak bola Tanah Air, antara lain Ratu Tisha, Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, dan Azrul Ananda.
Menanggapi itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menepis anggapan yang menyebut pemerintah mengintervensi PSSI dengan majunya dua menteri Kabinet Indonesia Maju dalam KLB PSSI yang akan digelar 16 Februari 2023.
“Kalau intervensi, saya kira pemerintah tidak melakukan intervensi,” kata Ma’ruf Amin di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).
Ma’ruf menegaskan, yang terpenting adalah pencalonan Erick Thohir dan Zainuddin Amali tidak melanggar ketentuan yang diatur oleh FIFA, PSSI, dan mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku atas mereka.
Ia mengaku juga telah memperingatkan kepada Erick Thohir dan Zainuddin Amali agar tugasnya sebagai menteri tidak boleh terpinggirkan apabila mereka merangkap jabatan kelak.
“Sepanjang tidak ada yang dilanggar, saya kira tidak ada masalah,” kata Ma’ruf.
Lebih lanjut, Ma’ruf menyatakan, bahwa pemerintah semata-mata hanya ingin mendorong agar dunia sepak bola Indonesia semakin maju.
Ia yakin, dengan jumlah penduduk mencapai 274 juta orang, Indonesia sebenarnya mempunyai bibit-bibit pemain sepak bola yang perlu digali dan dikembangkan menjadi atlet berprestasi.
“Pemerintah tidak akan mengintervensi, hanya mendorong supaya sepak bola kita itu maju, itu saja. Supaya sepak bola kita itu jangan terus-terusan tidak maju, kalah terus, jadi harus dicari apa salahnya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan