JAKARTA, Eranasional.com – Tercatat ada tiga kasus COVID-19 dengan infeksi subvariant Omicron XBB.1.5 atau disebut varian Kraken. Salah satu dari kasus varian Kraken itu teridentifikasi pada pasien yang berdomisilo di Pamula, Tangerang Selatan.
Dari kasus tersebut, teridentifikasi 10 kontak erat, salah satu di antaranya dinyatakan positif COVID-19. Hingga saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut terkait satu kasus ini.
Kepala Biro Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, gejala seseorang yang terpapar varian Kraken yaitu mengalami gejalan ringan.
“Semua gejala batuk dan pilek ringan,” kata Siti Nadia, Jumat (2/2/2023).
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan juga menyeutkan gejala varien Kraken mayoritas ringan, berupa flu, nyeri, tenggorokan, serak, dan pilek.
Namun, dia menyoroti cepatnya penularan varian Kraken. Hal tersebut sebelumnya pernah ditegaskan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO.
“WHO telah mengumumkan bahwa Kraken merupakan varian dengan kemampuan transmisi yang tinggi. Kraken merupakan varian paling menular dari semua SARS-CoV-2,” ucap dr Erlina.
Protokol Kesehatan Kembali Ditingkatkan
dr Erlina kemudian menyebutkan pentingnya kembali ditingkatkan penerapan protokol kesehatan (prokes) seiring masuknya varian Kraken di Indonesia. Namun, karena kondisi COVID-19 di Indonesia relatif terkendali, pengetatan tersebut bisa dilakukan secara individu, tidak harus kembali ditetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Prokes di keramaian seharusnya diperketat. Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia sepertinya masih terkendali,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan