JAKARTA, Eranasional.com – Putra almarhum Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, resmi mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia mengucapkan terima kasih kepada PPP.
Surat pengunduran diri itu ditujukan kepada Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono per tanggal 3 Februari 2023. Namun Guruh tidak menjelaskan alasan pengunduran dari partai berlambang Kabah tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih saja kepada PPP,” kata Guruh saat dikonfirmasi, Senin (6/2/2023).
Selain Guruh, orang terdekat Haji Lulung lainnya, Riano P Ahmad, juga turut hengkang dari PPP. Masih dalam surat yang sama, Riano dan Guruh memastikan pengunduran diri mereka berdasarkan kesadaran diri pribadi, tidak ada yang mempengaruhi.
“Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tidak ada paksaan dari pihak mana pun untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,” ucap Guruh.
Karir Politik Guruh Tirta Lunggana
Sebagai informasi, Guruh Tirta Lunggana dan Riano P Ahmad sempat bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN periode 2019-2024.
Namun, April 2022 lalu, mereka menyatakan keluar dari partai tersebut dan bergabung ke PPP dengan alasan demi melanjutkan perjuangan sang ayah, Haji Lulung, yang lebih dulu keluar dari PAN.
Bergabungnya Guruh Tirta mengikuti jejak sang ayah yang terlebih dahulu keluar dari PAN. Haji Lulung sebenarnya merupakan politisi senior PPP. Dia keluar dari PPP tersebut karena tidak setuju dengan keputusan partai pada Pilkada DKI tahun 2017 yang mendukung pencalonan kembali Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Cagub DKI Jakarta.
Haji Lulung kemudian bergabung dengan PAN dan maju sebagai caleg. Pada Pemilu 2019 dia terpilih sebagai anggota DPR RI Fraksi PAN. Namun, pada 1 September 2021 secara Haji Lulung keluar dari PAN dan kembali bergabung dengan PPP. Dia pun didapuk menjadi Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
“Bukan pindah, tapi balik ke PPP. Kalau pindah kesannya saya loncat-loncat. Mulai tanggal 1 September saya berhenti, bukan mengundurkan diri ya, dan ditujukan kepada Pak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN),” kata Haji Lulung, Selasa (7/9/2021).
Baru beberapa bulan menjabat sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Haji Lulung meninggal dunia, tepatnya pada 14 Desember 2021 di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Dia meninggal akibat serangan jantung.
Sepeninggal ayahnya, Guruh dan rekannya, Riano, mengundurkan diri dari anggota DPRD DKI Fraksi PAN dan bergabung dengan PPP. Saat itu dia beralasan ingin melanjutkan perjuangan sang ayah, Haji Lulung.
Setelahnya, Guruh ditunjuk oleh DPP PPP menjadi Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Surat keputusan pengangkatan dirinya sebagai Ketua DPW PPP DKI diterbitkan pada 28 Juni 2022.
Tak lama berselang, Guruh dilengserkan dari jabatan Ketua DPW PPP DKI melalui Surat Keputusan Perubahan Pengurus DPW PPP Provinsi DKI Jakarta dengan Nomor 0790/SK/DPP/W/I/2023. Sekjen PPP Arwani Thomafi memastikan pergeseran tampuk pimpinan DPW PPP DKI Jakarta sesuai dengan Keputusan Mahkamah Partai DPP PPP.
Banyak yang meyakini, pelengseran Guruh dari kursi Ketua DPW PPP DKI Jakarta akibat mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal capres pada Pemilu 2024.
Usai keputusan DPP PPP, Guruh menyambangi kantor DPP Partai Nasdem di Menteng, Jakarta Pusat. Dia menyatakan kembali dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
“Orang-orang kepercayaan saya di sini untuk nantinya akan membantu memenangkan Pak Anies Rasyid Baswedan menjadi Presiden Indonesia yang akan datang,” kata Guruh Tirta di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
Mengenai partai mana yang akan menjadi pelabuhannya jelang Pemilu 2024, Guruh menyatakan usai PAN dan PPP, maka bisa saja dia akan bergabung dengan partai lainnya.
Tinggalkan Balasan