Menko Polhukam Mahfud MD saat bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Net)

JAKARTA, Eranasional.com – Menteri BUMN Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Menko Polhukam Mahfud MD berkeyakinan koleganya itu tidak akan korupsi di PSSI.

Awalnya Mahfud memberikan ucapan selamat kepada Erick Thohir yang terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Dia menyebut terpilihnya Erick melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI merupakan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan kepada PSSI.

“Kita ucapkan selamat atas terpilihnya Pak Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI melalui Kongres Luar Biasa. Bahwa penggantian itu dilakukan melalui Kongres Luar Biasa sudah jelas karena rekomendasi TGIPF agar pengurus PSSI diganti tanpa menunggu kongres biasa,” kata Mahfud, Jumat (17/2/2023).

Dia menyebut Erick Thohir sebagai sosok yang profesional di dunia sepakbola. Dia yakin Erick Thohir tak akan korupsi di PSSI.

“Pesan-pesan kepada Pak Erick Thohir sudah disampaikan melalui dokumen TGIPF kepada pemerintah. Saya juga sudah berdiskusi secara langsung dengan Erick Thohir. Kita tahu Pak Erick Thohir adalah orang profesional di sepak bola, tidak mencari makan dari PSSI, tetapi punya kecintaan dan impian tentang kemajuan PSSI,” ujarnya.

“Dia sudah sangat mampu untuk membiayai dirinya sendiri mengurus PSSI tanpa harus korupsi. Kita yakini dia tidak akan korupsi dan tidak akan membiarkan terjadinya pasar gelap dalam pertandingan-pertandingan sepakbola kita,” sambung Mahfud MD.

Mahfud juga mengatakan seluruh rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah dilaksanakan. Termasuk dari sisi penegakan hukum dan tata pemerintahan.

“Ada yang bertanya, bagaimana dengan rekomendasi TGIPF lainnya? Semua rekomendasi TGIPF sudah dilaksanakan, termasuk penegakan hukum, baik hukum tata pemerintahan maupun hukum pidana bahwa pelaksanaannya bertahap dan banyak yang belum selesai itu biasa saja,” terang Mahfud.

“Kita harus ikuti semua mekanisme yang telah diatur dan disepakati antara pemerintah, PSSI, dan FIFA. Kalau mau-maunya sendiri tidak bisa,” pungkasnya.