JAKARTA, Eranasional.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti kekayaan milik Rafael Alun Trisambodo, pejabat pajak yang juga ayah dari Mario Dandy Satrio, tersangka penganiayaan anak pengurus pusat GP Ansor, Cristalino David Ozora alias David.
Tercatat di di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta Rafael sebesar Ro56 miliar. Hartanya mengalami penambahan sebesar Rp35,6 miliar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Pada tahun 2011 harta Rafael tercatat senilai Rp20.497.573.907. dan, pada 2021 harta kekayaan Rafael meningkat tajam menjadi Rp56.104.350.289. Dengan begitu kenaikan dalam kurun waktu 10 tahun mencapai Rp35.606.776.382.
Diketahui, Rafael Alun Trisambodo merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang betugas sebagai pejabat eselon II Kepala Bagian Umum Kanwil Jakarta Selatan.
Berikut data LHKPN Rafael Alun Trisambodo yang dilaporkan antara 2011 sampai dengan 2021:
Pada 2011, Rafael melaporkan jumlah hartanya sebesar Rp20.497.573.907. Dua tahun kemudian pundi-pundinya naik menjadi Rp 21.458.134.500. Jumlah total hartanya semakin tahun semakin meningkat, yakni pada tahun 2015 totalnya Rp35.289.517.034, dan 2016 jumlahnya mencapai Rp39.887.638.455.
Pada tahun 2017 jumlah harta kekayaannya kembali naik menjadi Rp41.419.639.882, 2018 menjadi Rp44.080.564.594, 2019 totalnya menjadi Rp44.278.407.799, dan tahun 2020 total nilai hartanya menjadi Rp55.652.278.332.
Terakhir Rafael melaporkan kekayaannya tanggal 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp56.104.350.289.
Disorot KPK
Ketua Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan, kenaikan harta pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo tidak wajar dan tidak sesuai dengan jabatannya sebagai pejabat eselon II.
“Harta jumbo sih bukannya dilarang, kalau lihat di announcement banyak yang jumbo. Yang jadi masalah kan profilnya tidak matching. Jadi bukan karena kerja di kementerian, tapi profilnya match enggak. Misalnya, dia punya bapak seorang sultan, warisannya besar-besar, ada juga pejabat yang begitu,” kata Pahala Nainggolan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).
“Kalau kasus yang pejabat pajak ini (Rafael), kita dapat katakana profilnya enggak match. Dia eselon II dan kalau di announcement dilihat detail isinya banyaknya aset, aset diam,” terangnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan