Menurut Herzaky, pernyataan AHY terkait dukungan Partai Demokrat kepada Anies merupakan sebuah keputusan resmi. Sehingga, kini partainya tinggal menunggu proses deklarasi Koalisi Perubahan secara resmi bersama PKS dan Nasdem.
“Tinggal menunggu kesepakatan bersama kami bertiga mengenai timing yang tepat. Inilah kekuatan Koalisi Perubahan. Tiga parpol berada dalam posisi setara,” tuturnya.
Secara terpisah, AHY yang ditemui usai acara Haul ke-12 KH Zainuddin MZ di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/2) malam menyatakan bahwa dukungan Partai Demokrat terhadap Anies sudah jelas. Bahkan, dia dukungan itu telah dinyatakan saat bertemu jajaran elite Partai Nasdem di Kantor DPP Partai Demokrat pekan lalu.
“Lho kan sudah, sudah kami sampaikan bahwa sikap Partai Demokrat sudah sangat jelas,” tegas AHY.
Kekhawatiran Nasdem terhadap Partai Demokrat, kata Ali, bukan tanpa sebab. Dalam mengusung seorang capres, ia mengatakan, diperlukan legal formal yang tegas. Dalam hal ini, Anies, menurutnya, memerlukan dukungan tertulis ketika hendak diajukan Koalisi Perubahan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai capres.
Pernyataan lisan yang disampaikan AHY, menurut Ali, tidak cukup menjadi syarat dukungan tersebut. Selain itu, pernyataan seperti itu juga rentan digugat di kemudian hari oleh pihak-pihak yang tidak sepakat dengan AHY.
“Tentu ini harus diperhatikan betul administrasinya, sehingga tidak terjadi kecacatan dalam proses ke depan,” terangnya.
“Yang kita butuhkan keputusan formal. Ini kan bukan keputusan main-main,” sindirnya.
Ia pun menegaskan, deklarasi Koalisi Perubahan baru akan dilanjutkan setelah Partai Demokrat memberikan dukungan secara resmi.
“Kalau itu sudah dilaksanakan keseluruhan maka kemudian Koalisi Perubahan pasti akan segera diumumkan atau dibentuk,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan