
JAKARTA, Eranasional.com – Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni melalui kolom komentar Instagram Nikita Mirzani memberi tanggapan soal penemuan 15 pucuk senjata api di rumah Dito Mahendra.
Menurut dia, persoalan penemuan senjata api yang diduga ilegal tersebut harus diperkarakan. Dia menyarankan Nikita Mirzani dan masyarakat menunggu keputusan hukum.
“Kasus yang bersangkutan sudah berproses di KPK dan pasti lambat laun akan jelas, jadi tunggu berita selanjutnya aja Nik (Nikita Mirzani) dan Fit (Fitri Salhuteru), percayakan sama KPK agar terang benderang,” kata Ahmad Sahroni.

Sebelumnya, artis Nikita Mirzani menyenggol Ahmad Sahroni soal temuan 15 pucuk senjata api saat KPK menggeledah rumah Dito Mahendra di Jalan Erlangga V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (13/3). Dia menyindir Ahmad Sahroni agar tidak diam saja.
“Aye aye Dito sang penipu ulung rasakan pembalasanku. Kepada @ahmadsahroni88 komisi 3 DPR RI, gimana tanggapannya soalnya 15 senjata yang ada di rumah kontrakan si gembrot,” ujar Nikita Mirzani melalui akun Instagram miliknya, Selasa (21/3/2023).
“Jangan diam-diam saja. Jangan bentak senjata aja lo komentarin. Coba yang ini komentarin dong,” pinta Nikita menambahkan.

Tak hanya itu, Nikita Mirzani juga menyenggol Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Dia menganggap Dito Mahendra seperti teroris yang karena telah menyimpan belasan senjata api secara ilegal.
“Gimana @bnptri dito banyak taruh senjata api ilegal macam teroris aja,” ujarnya.
Polisi Selidiki Asal-usul Senpi di Rumah Dito Mahendra
Sementara itu, Polri menyatakan sedang menyelidiki asal-usul 15 senjata api yang ditemukan di rumah Dito Mahendra. Belasan senjata api itu ditemukan saat KPK melakukan penggeledahan.
“Untuk 15 senpi yang telah diserahkan KPK ke Polri, Polri saat ini sedang mendalami asal usul senpi tersebut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (20/3).

Namun, Ramadhan mengakui dirinya belum bisa bicara banyak mengenai temuan senpi tersebut. Sebab, kata dia, proses pendalaman masih dilakukan.
“Nanti kita jelaskan. Kita tidak ingin menyampaikan sepotong-sepotong. Begitu kita dapatkan hasilnya akan disampaikan secara komprehensif,” tuturnya.

Dito Diduga Terima Uang dari Eks Sekretaris MA
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Dito Mahendra di Jalan Erlangga V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (13/3) terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan mendeteksi adanya aliran uang dugaan korupsi Nurhadi ke Dito Mahendra.
Katanya lagi, penyidik KPK sempat mendalami pengetahuan Dito soal aset-aset yang dimiliki Nurhadi. Saat ini, KPK sedang mengembangkan lebih jauh soal aliran uang Nurhadi.
“Tentu akan kami kembangkan lebih lanjut apakah termasuk aliran uang karena kita tahu dalam TPPU itu pendalamannya adalah follow the money. Aliran uang itu ke mana, apakah disembunyikan, atau dibelanjakan, atau disamarkan atas nama orang lain untuk membeli aset-aset yang bernilai ekonomis, itu sedang kami dalami saat ini,” jelas Ali Fikri, Minggu (19/3).

Selain itu, KPK juga bakal mendalami informasi adanya bisnis jual beli mobil mewah antara Nurhadi dengan Dito Mahendra.
KPK diketahui sempat menemukan berbagai mobil mewah di salah satu villa milik Nurhadi daerah Bogor, Jawa Barat.
“Nanti akan kami dalami itu. Tentu kemarin ketika diperiksa sebagai saksi sudah ada di berita acara pemeriksaan. Ketika nanti proses ini dibawa ke persidangan, tentu akan kami buka seluas-luasnya,” jelas Ali Fikri.
Tinggalkan Balasan