Jemaah Haji Indonesia. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, Eranasional.com – Pemberangkatan 221 ribu jemaah haji Indonesia tahun 1444 Hijriyah, akan dimulai serentak 25 Mei 2023 mendatang.

Pemberangkat berlangsung di 14 embarkasi (terminal keberangkatan) haji di Indonesia.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Hilman Latief menyebut, kuota 221 ribu jemaah haji pasca pandemi Covid-19 kembali normal.

Pelayanan dan persiapan penyambutan jemaah selama di Haramain (Mekah dan Madinah) dimulai 17 Mei 2023, bersamaan dengan pemberangkatan 1.324 petugas penyelenggara haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi.

“Direktur pelayanan haji luar negeri sudah hitung dan akan siapkan 25 juta box makanan untuk 3 kali makan selama jemaah di Arab Saudi,” kata Hilman saat pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi bagi 1324 petugas Haji Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (7/4/2023) tadi malam.

Sebanyak 25 juta box makanan dan ketering bagi jemaah akan disiapkan di daerah kerja (daker) Mekkah dan Madinah.

Serta saat puncak haji di Arafah, Mina dan Musdalifah (Armina) mulai 26 hingga 29 Juni 2023 mendatang.

Bimtek terintegrasi bagi personel PPIH Arab Saudi ini terdiri konsultan bimbingan jamaah, ketering, petugas medis, transportasi, akomodasi, aparat TNI-Polri untuk perlindungan jamaah, layanan umum, pendamping lansia dan disabilitas serta profesional dari jurnalis.

Bimtek digelar hanya sehari setelah Presiden Joko Widodo meneken keputusan presiden soal abiaya Haji, Kamis (6/4/2023) lalu.

“Momen bimtek PPIH ini pas, sebab jadi dasar setelah kepres haji diteken presiden. Kalau Kepres tak diteken, tak ada pemberangkatan haji,” ujar Hilman dalam sambutan tanpa teksnya.

Besaran BiPIH tahun 2023 ini mulai Rp 44,3 juta (Aceh), hingga tertinggi Rp 55,9 juta (Embarkasi Surabaya).

BiPIH untuk 14 embarkasi tahun ini berubah, selama tiga dekade BiPIH tertinggi dari Embarkasi Makassarz Tahun ini, embarkasi yang membawahi 9 provinsi di timur sebesar Rp 52.1 juta.