Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan anaknya, Yamitema Tirtajaya Laoly, yang diisukan mengendalikan bisnis kantin di seluruh lapas dan rutan di Indonesia. (Foto: Twitter/@PartaiSocmed)

Akan tetapi, Tio lantas diberhentikan karena melakukan pelanggaran berat dan akhirnya dimasukkan ke Straft Cell alias sel pengasingan.

Namun Yasonna tidak bersedia menjelaskan pelanggaran berat yang dilakukan Tio Pakusadewo saat itu.

Ia menyebut nantinya Kepala Lapas Cipinang yang akan memberikan penjelasan, termasuk soal tudingan anaknya terlibat bisnis di Lapas.

Warganet Mengumbar Bukti

Setelah bantahan Yasonna Laoly itu, akun Twitter @PartaiSocmed justru semakin menggila menggunggah bukti dokumen monopoli bisnis Jeera Foundation, bagian dari PT Natur Palas Indonesia, di bawah pimpinan anak Yasonna, Yamitema Laoly.

“Biar kami bikin clear. Pak Pak Yasonna Laoly lihai membantah Jeera tidak berbisnis di dlm lapas. Itu memang benar sebab yg berbisnis itu adalah PT Natur Palas Indonesia. Masalahnya PT Natur Palas Indonesia itu terafiliasi dgn Jeera Foundation. Mau bantah apa dgn bukti spt ini?,” kata @PartaiSocmed sembari mengunggah dokumen bukti kesepakatan kerjasama Lapas Klas I Malang dengan PT Natur Palas Indonesia/Jeera.

“Mau bantah apalagi Pak Yasonna Laoly? Ini lho pendaftaran merek dagang air mineral Jeera saja atas nama putra Bapak, Yemitama Laoly. Pendaftaran merek dagang di Kemenkumham juga kan? Ini linknya: https://pdki-indonesia.dgip.go.id/detail/J002017055494?type=trademark&keyword=Jeera… Cc: Pak @jokowi,” kata akun @PartaiSocmed sembar mengunggah dokumen binis Jeera Foundation dengan nama pemilik Yamitema T Laoly, anak Yasonna Laoly.

“Dan ini produknya,” ucap @PartaiSocmed kembali dengan mengunggah botol air mineral dengan merek Jeera.

“Program e-Money di Lapas Kelas 1 Malang digarap PT Natur Palas Indonesia Pembuatan kantin di Lapas Kembang Kuning, Lapas Narkotika, Lapas Permisan Nusakambangan dilakukan oleh PT Natur Palas Indonesia Digital payment di Lapas Cipinang juga melibatkan PT Natur Palas Indonesia,” ungkap akun tersebut dengan mengunggah tangkapan layar medsos Lapas Kelas 1 Malang dan Kemenkumham Jateng.

“Tema Laoly sbg Chairman dan Co Founder tetapi sebenarnya Think-Tank dari Jeera Foundation ini adalah Rino Lande, mantan napi korupsi wisma atlet Hambalang. Kami akan buka peran sentral Rino Lande dalam merintis Jeera ini, tapi karena sudah malam akan kami lanjutkan besok saja,” ujar @PartaiSocmed.

“Perjanjian kemudian direvisi di tengah jalan dari kompensasi yg awalnya 220,3 juta turun menjadi 128,8 juta,” tambah @PartaiSocmed dengan mengunggah adendum perjanjian PT Natur Palas Indonesia dengan Rutan Klas I Bandung.