JAKARTA, Eranasional.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika berencana menyerahkan jabatan ketua umum partainya kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Dia menyatakan ikhlas memberikan jabatan itu ke Anas.
“Dengan ketulusan hati, dengan keikhlasan jiwa, saya telah bersiap menyerahkan jabatan Ketua Umum PKN kepada Mas Anas,” kata Gede Pasek dalam keterangan tertulis, Jumat (12/5/2023).
Gede Pasek yakin PKN lebih baik jika dipimpin oleh Anas Urbaningrum. Dia menyebut PKN saat ini berada di etape ketiga.
“Etape pertama lolos Kementerian Hukum dan HAM (Menkumham), etape kedua lolos KPU. Dan kini etape ketiga setengah jalan. Nanti setelah Mas Anas bebas murni menjalani CMB (Cuti Menjelang Bebas) akan saya serahkan jabatan ketua umum saya kepada beliau. Sekarang saya masih tuntaskan secara maksimal,” ungkapnya.
Gede Pasek mengatakan rencana pergantian Ketua Umum PKN bisa berjalan Juli 2023 nanti. Dia menyatakan akan membuat konsep kepemimpinan dwitunggal.
“Kami akan membuat konsep dwitunggal sebagai bentuk value politik yang mengedepankan persahabatan, perjuangan bersama dan jauh dari nuansa rebut-rebutan kekuasaan di internal. Saya ingin membangun kultur politik bahwa dalam politik bukan haus jabatan yang harus ditampilkan, tetapi bagaimana mengatur formasi agar ide dan gagasan bisa berjalan dengan maksimal. Sebab politik itu kontestasi ide gagasan kebangsaan,” jelas Gede Pasek.
Gede Pasek mengaku sudah bertemu dengan Anas, dan mengklaim seluruh elite PKN akan bertemu Anas pertengahan Juli nanti.
“Saya sudah bertemu, dan nanti dalam waktu dekat usai urusan pencalegan, saya juga akan ajak semua Kapimda bertemu langsung secara khusus dengan Mas Anas dan pertengahan Juli nanti segera dilakukan peralihan,” ujarnya.
Dia memastikan akan mengawal Anas di PKN. Gede Pasek mengilustrasikan PKN seperti Istana Negara di IKN.
“Arsiteknya orang Bali yaitu seniman Nyoman Nuartha, tetapi yang memimpin dan mengelola adalah Presiden Jokowi. Ya PKN arsiteknya saya, yang kemudian memimpin mengelola Mas Anas. PKN dan IKN kan beda tipis karena sama-sama Nusantara, ” kata Gede Pasek.
Sebagai informasi, PKN merupakan salah satu parpol baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2024. PKN mendapatkan nomor urut sembilan.
Anas Urbaningrum merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat. Anas bebas dari penjara pada April 2023 setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi proyek Hambalang.
Respon Partai Demokrat
Menanggapi itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya tak mau ikut campur urusan partai lain, PKN.
“Kami tak ingin mencampuri urusan internal atau rumah tangga partai lain. Semua partai memiliki aturan main masing-masing,” kata Kamhar, Jumat (12/5/2023).
Dia menyebut jika Gede Pasek ingin menyerahkan kepemimpinan PKN ke Anas Urbaningrum maka itu adalah haknya. Ia menghormati kedaulatan masing-masing partai.
“Jika Bang Pasek kemudian ingin mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PKN dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Mas Anas, itu urusan internal PKN,” imbuhnya.
Kamhar menyatakan saat ini Partai Demokrat tengah fokus untuk persiapan Pemilu 2024. Pihaknya ingin mencapai kemenangan di Pilpres mendatang.
“Yang menjadi fokus utama bagi kami saat ini setelah masuk tahun politik dan tahapan pemilu adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mewujudkan sukses Pileg dan Pilpres,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan