JAKARTA, Eranasional.com – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang paling berpeluang menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Hal itu dikatakan dikatakan Ahmad Muzani menanggapi pernyataan Kepala Bappilu Partai Golkar, Nusron Wahid, yang menyebutkan jika Koalisi Besar terbentuk maka ‘jatah’ capres milik Koalisi Kebangkitan Indonesia (KKIR), dan ‘jatah’ cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Seperti diketahui, KKIR merupakan gabungan dari Partai Gerindra dan PKB. Sedangkan KIB terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP. Kedua koalisi berencana bergabung menjadi Koalisi Besar.
“Kalau soal itu (cawapres), saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa yang sekarang ini sudah menyatakan pasti memberi dukungan kepada Pak Prabowo adalah PKB. Itu sudah jelas tertuang dalam sebuah deklarasi tanggal 13 Agustus 2022,” kata Muzani usai menghadiri acara Ikatan Keluarga Besar Tegal di Jakarta, Sabtu (27/5/2023).
Dengan begitu, tegas Muzani, Cak Imin yang paling berpeluang menjadi cawapres Prabowo. Sebab, hal itu tertuang dalam perjanjian antara Gerindra dan PKB.
“Kalau dari sisi ini, ya Pak Muhaimin yang paling berpeluang untuk menjadi calon wakil presidennya Pak Prabowo. Karena disebutkan dalam perjanjian itu bahwa, untuk urusan Presiden dan Wakil Presiden disepakati berdua antara Pak Prabowo dan Pak Muhaimin,” tuturnya.
Kata Muzani, hingga saat ini belum ada partai lain yang menyatakan mendukung pencapresan Prabowo dengan formal seperti PKB.
“Sampai sekarang ini belum ada partai lain yang menyatakan dengan tegas, jelas, atau mengatakan di sebuah akta di atas materai bahwa mereka mendukung pencapresan Pak Prabowo,” jelas Muzani.
Sebelumnya, Nusron Wahid bicara soal pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin beberapa waktu lalu. Menurut Nusron, pertemuan tersebut dalam rangka menyamakan koalisi inti antara Partai Golkar dengan PKB menuju Koalisi Besar.
“Pertemuan Pak Airlangga dan Cak Imin masih dalam rangka menyamakan frekuensi dan tindak lanjut koalisi inti antara Golkar dan PKB dalam menuju Koalisi Besar, yaitu integrasi KKIR dan KIB,” kata Nusron, Jumat (26/5)
Dia lantas menyampaikan skenario capres- cawapres dari Koalisi Besar. Dia mengungkapkan, capres akan berasal dari KKIR, sementara cawapres dari KIB. Dia menilai Airlangga cocok mendampingi Prabowo Subianto.
“Sikap Golkar masih bersikukuh. Karena ini adalah gabungan dua koalisi menjadi bangunan koalisi besar, maka menjadi ideal kalau capres dari KKIR dan cawapres dari KIB. Harapan kami, capresnya Prabowo dengan cawapresnya Airlangga Hartarto,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan