Menyinggung keberlanjutan eksistensi KIB, menurut Adi sudah tidak punya masa depan.
“KIB sebenarnya sudah wassalam, sudah tinggal nama, terlihat ketika PPP sudah memutuskan mendukung Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Ditambah lagi sekarang giliran PAN bertemu dengan PDIP. Kalau nanti ending-nya menjadi koalisi, KIB tinggal menyisakan Golkar,” tukasnya.
Mengenai peluang PAN akan mendukung Prabowo Subianto, Adi melihatnya PAN belajar dari pengalaman dua pilpres sebelumnya, yakni 2024 dan 2019 yang mendukung Prabowo.
“Rasa-rasanya PAN sudah punya pengalaman berjuang bersama memperjuangkan Prabowo Subianto dan di dua pemilu. Pastinya PAN punya evaluasi signifikan. Sepertinya mereka di 2024 mereka ingin ganti selera, mencoba berkoalisi PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo,” pungkasnya.
Kesepakatan PDIP dan PAN
Sementara itu, Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, memberikan apresiasi dan menyatakan senang setelah partainya bersilaturahmi politik dengan PDIP. Kata Dia, pertemuan itu semakin menguatkan bahwa PDIP dan PAN adalah sahabat, bahkan lebih tepat disebut “teman tapi mesra”.
Saleh menyebut, banyak kesepakatan yang dirumuskan dalam pertemuan yang digelar di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (2/6) kemarin, salah satu ialah menjaga pemilu terlaksana dengan baik, dari tahap Pileg hingga Pilpres 2024.
“Kemarin juga disepakati agar semua berkontribusi bagi pelaksanaan pilkada yang bermartabat, berkeadilan, dan berkualitas,” kata Saleh dalam keterangannya, Sabtu (3/6),
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan