David Ozora, korban penganiayaan berat, yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, anak mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo. (Foto: Instagram)

JAKARTA, Eranasional.com – Terungkap kondisi korban penganiayaan berat berencana, David Ozora (17), ternyata baru sanggup berjalan kaki selama 6 menit. Jika lebih akan jatuh. Hal itu diungkapkan ayahandanya, Jonathan Latumahina.

Kata Jonathan, dirinya sudah memosting kondisi David Ozora sedang berjalan di akun Twitter pribadinya. 

“Jadi David saat ini sudah bisa berjalan tapi endurance-nya hanya enam menit,” kata Jonathan menceritakan kondisi David Ozora usai mengikuti persidangan terdakwa Mario Dandy Satriyo di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Selain itu, lanjut Jonathan menceritakan, kaki anaknya harus dipasangi pen karena tulangnya patah dan masih trauma akibat penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy.

“Kekuatan dia (David Ozora) berjalannya hanya 6 menit saja. Lebih dari itu jatuh berkali-kali, paling parah tanggal 8 Mei kemarin, sampai kakinya fraktur dan harus dipasang pen. Kenapa itu terjadi? Besok akan dijelaskan oleh dokter Yeremia Tatang sebagai ahli, ada trauma yang cukup dalam di otak bagian luar sebelah kiri. Hal tersebut mempengaruhi pusat keseimbangan dari David. Itu yang motorik,” ungkapnya.

Tak hanya itu, David juga belum bisa mengenali warna, belum bisa mandi ataupun memakai celana sendiri.

“Sedangkan yang kognitif, anak saya sampai hari ini belum tahu warna, enggak bisa bedain warna apa, warna merah, biru, atau hitam, dan sebagainya. Kemudian yang motorik juga sampai hari ini anak saya belum bisa mandi sendiri. Jadi kita ada home care, sampai saat ini perawat yang 24 jam di rumah. Kemudian belum bisa memakai celana sendiri. Kalau bungkuk dia belum bisa, pasti jatuh. Dan efek terberatnya kemarin sampai dipasang pen di kakinya,” tutur Jonathan.

Dia memastikan akan menunjukkan bukti terkait kondisi kesehatan David di persidangan dan akan terus mengawal sidang kasus penganiayaan tersebut.

“Ini bukan tentang anak saya, tetapi logika kita dibodoh-bodohi dengan pernyataan-pernyataan ahli hukum. Yang paling ngerti kondisi dia (David Ozora) adalah dokter. Besok akan kita tunjukkan saat persidangan. Jadi memori jangka pendek seperti tadi sudah disebutkan, amnesia. Dia enggak bisa ingat ini siapa, itu siapa,” pungkasnya.