Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang. (Foto: Tangkapan layar channel YouTube Al-Zaytun Official)

Tolak Kedatangan MUI Jawa Barat

MUI Jawa Barat tengah mengusut isu ajaran sesat yang diterapkan di Ponpes Al-Zaytun. Namun, MUI Jawa Barat mengaku mendapat sejumlah kendala sehingga menghambat proses penyelidikan.

Sekretaris MUI Jawa Barat rafani Achyar mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan data dan informasi terkait apa pun yang ada Ponpes Al-Zaytun. Namun, pihaknya ditolak oleh Ponpes Al-Zaytun ketika ingin datang.

“Sudah melakukan beberapa langkah, seperti mengumpulkan informasi data dan fakta. Tim juga ingin berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun untuk berdialog, tapi ditolak oleh mereka. Alasannya sedang sibuk di tahun ini,” ungkap Rafani saat ditemui di kantornya, Jumat (16/6).

Dia menyebut, MUI Jawa Barat sangat responsive sejak banyaknya aduan dari masyarakat tentang Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang. Namun, pihak Ponpes Al-Zaytun tidak kooperatif.

Rafani menyebut, selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang juga kerap membuat pernyataan kontroversi, salah satunya membuat pernyataan diperbolehkannya perzinaan.

“Banyak sekali membuat pernyatan yang kontroversi. Terakhir menyebutkan zina boleh asal ditebus, komunisme, menganggap Indonesia Tanah Suci disamakan dengan Tanah Haram di Makkah, salat Idul Fitri perempuan diletakkan di saf terdepan, jami imam khatib,” terangnya.