Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersalaman dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di sebuah acara beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)

Tiga pertanyaan lainnya yaitu apakah SBY pernah mengatakan keinginannya menjadi Wakil Presiden pendamping Megawati, apakah SBY menggunakan kantor Menko Polkam saat itu untuk membentuk Partai Demokrat, dan apakah SBY ingat pernyataannya dalam sidang kabinet bahwa tidak akan mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pilpres 2004.

Kepadanya, Megawati mengatakan jika lima pertanyaan itu mendapat jawaban maka dia bersedia bertemu langsung dengan SBY. Megawati, kata Panda, hanya mengharapkan keterbukaan SBY. Sayangnya, kata Panda, SBY tak menjawab satu pun pertanyaan titipan Megawati itu.

“Sampai sekarang lima pertanyaan itu tidak dijawab oleh SBY. Terus terang saja, itu menjadi bom waktu. Selama 18 tahun mereka tidak pernah duduk bersama, kongkokw-kongkow atau ngobrol,” jelasnya

“Bermula dari sinilah hubungan Mega dan SBY renggang. Keduanya hampir tidak pernah bertemu selama belasan tahun,” sambung Panda Nababan.

Meski belum bisa melupakan peristiwa belasan tahun silam itu, Panda menilai masih ada kemungkinan Megawati dan SBY berekonsiliasi. Orang-orang dekat kedua elit politik ini yang menjembatani.

Puan-AHY Bertemu

Diberitakan sebelumnya, putri Megawati Soekarnoputri sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat juga putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu (18/6) lalu.

Pertemuan keduanya memunculkan dugaan untuk mempertemukan Megawati Soekarnoputri dengan SBY.