Presiden Jokowi mengingatkan seluruh menterinya untuk waspada terhadap potensi krisis ekonomi. (Foto: Biro Pers Setpres Ri)

Setelah itu, Jokowi mengimbau untuk memaksimalkan realisasi belanja APBN dan APBD tahun 2023 untuk diprioritaskan dalam produk dalam negeri. Dia juga mengingatkan agar tetap fokus dalam hilirisasi industri dan pembangunan infrastruktur energi terbarukan.

“Hilirisasi industri, infrastruktur energi terbarukan hingga ekonomi hijau jangan kehilangan fokus di bidang ini. Lihat dan kaji program yang dalam APBN belum berjalan, apa penyebab dan bagaimana kelanjutannya. Dan yang paling penting ini perlu saya tekankan hati-hati untuk pembelian barang-barang,” ujarnya.

Selain itu, agar mengantisipasi potensi musim kemarau panjang dengan memastikan pasokan air di embung dan bendungan terkelola dengan baik. 

“Meskipun riil kita sudah membangun ribuan, lebih dari 5.000 embung, bendungan juga sudah selesai 38, akan selesai lagi jadi 61 tahun depan. Tapi tetap ini harus urusan pasokan air di embung dan bendungan yang telah dibangun harus betul-betul dikelola dengan baik,” ucap Presiden.

Terakhir, Presiden Jokowi meminta untuk tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan masyarakat dalam sejumlah hal di Tanah Air.

“Tetap jaga stabilitas politik dan keamanan masyarakat dalam tahapan pemilu 2024 agar pemilu berjalan dengan baik, dan kawal terus penyelesaian nonyudisial pelanggaran HAM berat masa lalu, dan lakukan pemulihan keamanan di Papua secepat-cepatnya khususnya di Kabupaten Nduga di Intan Jaya, dan di kabupaten-kabupaten yang lainnya,” pungkasnya.