Penumpang di Bandara Sultan hasanuddin Makassar. (Foto: Dok. Angkasa Pura 1)

MAROS, Eranasional.com – Manajemen Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mencatat pergerakan penumpang semester 1 tahun 2023 mencapai 5.195.036 penumpang.

Jumlah tersebut naik 10% dibandingkan dengan jumlah penumpang semester 1 tahun 2022 yaitu sebanyak 4.717.287 penumpang.

Per semester 1 tahun 2023, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin melayani 36 rute penerbangan domestik dan 4 rute penerbangan internasional.

Ada 10 rute baru yang dibuka oleh dua maskapai Citilink dan Super Air Jet di semester 1 tahun ini.

Maskapai Citilink membuka empat rute dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju ke Ternate, Sorong, Palu dan Kulonprogo.

Sementara maskapai Super Air Jet membuka 5 rute dengan tujuan ke Kendari, Balikpapan, Ternate, Bandung, Ambon dan Manado.

Penumpang di Bandara Sultan hasanuddin Makassar. (Foto: Dok. Angkasa Pura 1)

Rute terbanyak yang sebagai rute tujuan dan rute asal yaitu Jakarta, Surabaya dan Kendari.

Peningkatan trafik juga terjadi pada pergerakan pesawat.

Jumlah pergerakan pesawat di semester 1 tahun 2023 sebanyak 41.109.

Pergerakan naik 6.4% dibandingkan dengan jumlah pergerakan pesawat di semester 1 tahun 2022 yaitu sebanyak 38.640 pergerakan.

Namun, pergerakan kargo mengalami penurunan sekitar 4.8%.

Jumlah pergerakan kargo di semester 1 tahun 2023 sebanyak 45.312 ton.

Penumpang di Bandara Sultan hasanuddin Makassar. (Foto: Dok. Angkasa Pura 1)

Sedangkan jumlah pergerakan kargo di semester 1 tahun 2022 sebanyak 47.635 ton.

“Tahun ini pergerakan penumpang semakin membaik. Tentunya hal ini juga didukung oleh semakin mudahnya syarat perjalanan yang ditetapkan oleh pemerintah,” Ujar Wahyudi selaku General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

“Serta adanya tambahan hari libur bersama serta kegiatan haji di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin,”sambungnya.

Wahyudi menambahkan Beberapa rute juga dibuka oleh maskapai.
“Ke depannya kami berharap maskapai dapat membuka rute lebih banyak terutama rute – rute lama yang masih belum beroperasi setelah pandemi,”tutupnya.