
JAKARTA, Eranasional.com – Setelah pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggegerkan jagad politik nasional, Budiman Sudjatmiko bikin heboh lagi. Dia keceplosan menyebut mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai Ketua Tim Pemenangan bakal capres Ganjar Pranowo.
Budiman mengatakan itu saat menjadi pembicara di podcast milik politisi Faisal Akbar. Awalnya dia menjelaskan soal pertemuannya dengan Prabowo sejatinya adalah sebagai individu, bukan membawa bendera partai, yakni PDIP.
Budiman menegaskan, pertemuannya seperti itu bukan pertama kali dilakukannya. Sebelumnya, dia bertemu dengan Menko Kemaritiman dan Investasi yang juga politisi senior Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Andika Perkasa.
“Orang-orang di PDIP juga banyak yang bisa diajak ngobrol santai sambil ngopi,” kata Budiman dikutip dari podcast Akbar Faisal, Senin (24/7/2023).

“Sebelum bertemu dengan Pak Prabowo, saya sempat main ke rumah Pak Luhut, ngopi-ngopi, makan. Terus dengan Pak Andika beberapa minggu sebelum Pak Andika dinyatakan sebagai ketua tim,” sambungnya.
Mendengar ocehan Budiman Sudjatmiko itu, Akbar Faisal mempertegas apakah Andika Perkasa menjadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo? “Sudah diputuskan Pak Andika jadi ketua tim?,” tanya Akbar.
Mendapat pertanyaan itu, Budiman Sudjatmiko menunjukkan gestur yang gelagapan. Dia meralat perkataannya itu. “Belum saat itu. Eh, belum sampai sekarang. Tapi artinya…,” Budiman tidak melanjutkan perkatannya.

“Akan menjadi ketua tim?,” tanya Akbar Faisal menekankan. “Kita lihat saja nanti,” jawab Budiman singkat.
Tak ingin didesak, Budiman mengalihkan topik pembicaraan dengan menceritakan apa yang dilakukannya di rumah Prabowo Subianto. Katanya, dirinya dan Prabowo mendiskusikan soal kebangsaan. Hanya saja karena banyak wartawan maka dispekulasikan beragam sudut pandang.
“Di rumah Pak Andika tidak ada wartawan. Di rumah Pak Luhut tidak ada wartawan. Tapi, begitu di rumah Pak Prabowo, wartawan seabrek.
Saat dikonfirmasi, Budiman Sudjatmiko membantah dirinya keceplosan, melainkan sebuah analisis yang belum diketahui kepastiannya.
“Itu analisis saja. Artinya, perkiraan saya, tapi belum tahu pastinya itu, hanya perkiraan saya,” jelas Budiman.
Tinggalkan Balasan