Untuk memperkuat layanan pula, BRI gencar menurunkan penyuluh digital dan keuangan ke desa-desa. Tugasnya pertama, mengajari masyarakat membuka rekening secara digital. Kedua, mengajari masyarakat bertransaksi secara digital. Ketiga, mengajari masyarakat untuk menjaga rekeningnya dari kejahatan digital.
Sementara dalam layanan digital, BRI memiliki keunggulan super apps mobile banking BRImo. Diketahui, saat ini terdapat sekitar 150 juta nasabah pemilik rekening BRI. Dari jumlah tersebut, sekitar 78 juta di antaranya adalah card holder BRI dan sekitar 28 juta nasabah telah mengakses super apps BRImo.
Hingga Juni 2023 atau dalam 6 bulan, jumlah transaksi di BRImo sendiri telah mencapai 1,3 milyar transaksi atau tumbuh 89,6% (YoY) dengan nilai volume transaksi menyentuh Rp1.895 triliun (76,2% YoY). Kepercayaan terhadap super apps BRImo juga ditunjukkan dari jumlah pengguna yang kini telah mencapai 27,8 users atau tumbuh 50,5% YoY.
Andrijanto menambahkan, strategi BRI mengandalkan hybrid bank dilakukan sebagai cara menjangkau masyarakat Indonesia yang beragam karakteristiknya. Meskipun digitalisasi tak bisa dielakkan, masih ada sejumlah nasabah yang masih nyaman dengan layanan perbankan secara physical. Dalam pengaplikasian hybrid bank, BRI menerapkan prinsip ‘phygital’ atau physical and digital. Keduanya merupakan paduan keunggulan layanan fisik secara langsung dan tentunya secara digital.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan