Anggota DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon. (Foto: Ist/Antara)

JAKARTA, Eranasional.com – Politikus Effendi Simbolon bicara blak-blakan soal dirinya tidak nyaleg kembali dari PDIP pada Pemilu 2024. Diketahui, Namanya tidak masuk dalam daftar caleg DPR RI dari PDIP.

Sebagai informasi, Effendi Simbolon sejak Pemilu 2024 sampai 2009 maju sebagai caleg PDIP untuk Dapil DKI Jakarta I. Terakhir, dia terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2019 melalui Dapil DKI Jakarta III.

Pada Pemilu 2024, namanya tidak ada lagi di Dapil III DKI, digantikan Ferdinand Hutahaean.

Apakah ketiadaan namanya sebagai caleg PDIP akibat mengundang Prabowo Subianto dalam Rakernas Punguan Simbolon dohot Baruna se-Indonesia (PSBI) yang diindikasi mendukung capres dari Partai Gerindra tersebut?

Menanggapi itu, Effendi mengaku dirinya memang sudah tidak mau lagi nyaleg di Pemilu 2024.

“Enggak Insya Allah. Biar yang lain saja,” kata Effendi usai menghadiri Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8) lalu.

Dia pun enggan mengomentari soal Ferdinand Hutahaean yang menggantikan dirinya di Dapil DKI Jakarta III. “Enggak tahu,” jawabnya singkat.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon. (Foto: Ist/Antara)

Belakangan, Effendi Simbolon menyatakan dirinya juga tidak ingin menjadi juru kampanye salah capres. Sambal berseloroh dia mengatakan ingin menjadi capres saja.

“Insya Allah tidak mencalonkan (caleg). Kita mau nyapres, enggak jadi juru kampanye. Kita mau nyapres, enggak mau cawapres,” ucapnya sambil tertawa.

Menurut Effendi, dirinya bisa maju sebagai capres dengan mekanisme di ambang batas pencapresan (presedential threshold) 0%. Dia yakin Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan ambang batas pencapresan 0%.

“Kan judicial review lagi. Saya yakin MK akan mengabulkan 0%. Kita mau challenge kebuntuan politik,” kata Effendi.

Dia menyebut keinginannya menjadi capres belum dikomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto. Meski begitu, dia menyatakan siap jika BEM Universitas Indonesia (UI) mengundangnya di acara berbagi padangan soal Indonesia ke depan.

“Kalau BEM UI mengundang, saya siap. Lho, sekarang ini semuanya masih sama-sama bakal capres, jadi boleh dong saya dihadirkan juga,” tuturnya.

“Dengan kesadaran sendiri, saya merasa sudah cukup nyaleg 20 tahun di sini (DPR). Bagi saya, generasi muda harus diberi kesempatan untuk memulai,” sambungnya.