Ilustrasi judi online. (Foto: Net)

JAKARTA, Eranasional.com – Beberapa negara di dunia merupakan sarang bandar judi online, dua di antaranya adalah negara tetangga Indonesia.

Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Dua negara tetangga yang dimaksud adalah Kamboja dan Filipina.

Budi Arie mengungkapkan server judi online diketahui sering berpindah tetapi pusatnya berasal dari dua negara tersebut.

“Begini loh mereka kan sering berpindah-pindah, IP-nya pindah, alamatnya pindah, tapi kita sudah tahu kalau pusatnya itu di Kamboja dan Filipina,” kata Budi Arie dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Judi Online, di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta.

Meski pemerintah Indonesia secara gencar melakukan pemberantasan judi online, diakuinya tak mudah. Apalagi yang dihadapi adalah kecanggihan teknologi yang terus berkembang saat ini.

“Kita akan terus berusaha semaksimal mungkin, tapi namanya teknologi semakin canggih. Tapi ekosistem untuk melawan sudah kita buat sebagai langkah serius kami,” tuturnya.

Budi menyebutkan beberapa langkah untuk mematikan ekosistem judi online, seperti memblokir promosi yang kerap masuk melalui nomor ponsel.

Untuk memblokirnya, Kemenkominfo bekerja sama dengan operator seluler. Namun kembali dia menyebutkan, ternyata promosi judi online menggunakan nomor operator dari Kamboja dan Filipina.

“Kita dapat kiriman promosi dari WhatsApp negara lain, dari Kamboja dari Filipina. Yang pasti nomor operator seluler kita sudah tidak dipakai,” ungkap Budi Arie.

Selain itu, Kemenkominfo juga bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) dalam rangka memblokir akun-akun untuk transaksi judi online. Katanya, selama tiga bulan terakhir terdapat 2.760 rekening dan 540 akun e-wallet yang telah diblokir. (*)