“Hamas mengambil bahan bakar dari rumah sakit dan menimbunnya di bawahnya,” sambung Daniel.

Ketua MER-C Sarbini Abdil Murad membantah tuduhan Israel tersebut. Kata dia, tidak ada terowongan di bawah rumah sakit. Dijelaskannya, bahan bakar dan generator listrik disimpan di gedung terpisah di dekatnya karena alasan keamanan.

Saat ini, RS Indonesia merupakan satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza.

Banyaknya jumlah korban luka memaksa RS Indonesia untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar.

Selain RS Indonesia, militer Israel juga menuding hal serupa terhadap RS al-Shifa dan RS Sheikh Hamad yang didanai oleh Qatar.

“Kami membangun rumah sakit ini untuk membantu orang lain, sesuai dengan kebutuhan warga Gaza,” ucap Sarbini.

Dia mencurigai, tuduhan Israel itu sebagai prasyarat agar dapat menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza.