PALESTINA, Eranasional.com – Sudah 11.500 orang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza.

Angka tersebut terhitung hingga Rabu 15 November 2023. Dari angka tersebut 4.710 yang tewas merupakan anak-anak.

Sementara jumlah perempuan yang tewas berjumlah 3.160 orang.

Data tersebut dilansir dari AFP, Kamis, 16 November 2023. pemerintahan Hamas di Jalur Gaza mencatat 29.800 orang lainnya mengalami luka-luka.

Namun walau banyak korban jiwa dan luka-luka, Israel masih melancarkan serangan ke wilayah Gaza sampai hari ini sejak 7 Oktober lalu.

Terbaru, pasukan Negeri Zionis itu menyerang Rumah Sakit (RS) Al Shifa.

Pasukan militer Israel merangsek masuk ke Al Shifa setelah Amerika Serikat menuduh Hamas memiliki markas komando di bawah rumah sakit tersebut.

Padahal Hamas sudah membantah tegas bahwa pihaknya memiliki markas di RS Al Shifa.

Hamas menyebut pernyataan AS merupakan “lampu hijau” bagi Israel untuk membantai warga sipil.

Hamas bahkan meminta PBB membentuk komite internasional guna menginspeksi semua rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk RS Al Shifa, untuk membuktikan klaim Israel.

Hamas mengatakan RS Al Shifa telah berada di bawah kendali militer Israel.

“Kami menganggap pendudukan ‘Israel’ bertanggung jawab penuh atas nyawa dan keselamatan personel medis, yang terluka, yang sakit, anak-anak prematur, dan pengungsi,” kata kantor media pemerintah Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali akan melenyapkan Hamas dalam pertempuran ini.
Menurutnya, tak ada tempat persembunyian bagi Hamas, pihaknya akan terus memburu kelompok Hamas sampai tak tersisa.

“Tidak ada tempat di Gaza yang tidak akan kami jangkau, tidak ada tempat persembunyian, perlindungan bagi para pembunuh Hamas,” tegas Netanyahu.

Sementara itu Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan saat ini rakyat Palestina, terutama di Gaza, sedang menghadapi agresi barbar dan genosida oleh Israel.

“Kami menghadapi bersama perang agresi barbar dan perang genosida terbuka terhadap rakyat kami di Jalur Gaza dan Tepi Barat,” kata Abbas dalam pidatonya di Ramallah.

PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan jeda perang.

Agar bantuan dapat menjangkau warga sipil di wilayah yang terkepung. (*)