Rocky menjelaskan, Pulau Sulawesi dikenal dengan garis Wallacea. Lanjutnya bercerita, menurut Alfred Russel Wallace 1858, secara ekologis Sulawesi bukan bagian dari Indonesia, melainkan bagian dari Australia.

“Faunanya beda dengan di barat Kalimantan, dan itu persis lewat di selat Makassar,” paparnya.

Rocky kembali mengatakan, secara ideologis, kota-kota di Indonesia Timur, seperti Makassar, Ambon, Manado, dan Papua, adalah bagian dari NKRI. Namun secara ekologis lebih dekat dengan Australia.

“Itu juga yang menerangkan, mungkin, kenapa watak-watak orang Indonesia timur dengan yang di Indonesia Barat berbeda. Itu yang disebut diversity. Bahwa ceplas-ceplos orang Indonesia timur tidak mungkin disamakan dengan semacam sopan santun palsu mereka yang ada di Jawa,” ujarnya.

Lebih jauh, dia menyebutkan, jika Pulau Sulawesi yang awalnya adalah pulau ekologis, kini berubah menjadi pulau oligarki. Industri ekstrak tambang dari perut bumi sekarang ada di Sulawesi, seperti pengolahan nikel, tanpa mempertimbangkan dampak kecelakaan ekologis.

“Jadi orang sebetulnya ingin melihat pak Ganjar paham enggak enviromental politic. Saya tadi mendengar itu. Dan setiap orang berupaya mengucapkan sesuatu menyembunyikan yang lain, logikanya begitu. Saya tidak mendengar keterangan pak Ganjar tentang dua hal yang menjadi tata bahasa dunia saat ini, etika lingkungan dan pemanasan global,” ucap Rocky.

Dikritik Wali Kota Makassar