“Karena 1% pertumbuhan ekonomi itu hanya menyerang tenaga kerja, yang nganggur di kita itu sebagian besar adalah pendidikan SMP ke bawah, jadi artinya penciptaan lapangan kerja itu jadi isu yang sangat penting. Informasi tentang lowongan kerja itu penting,” jelas Hendri.

Yang terpenting bagi responden kata dia, yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM 48,8%), pendidikan (25%), listrik (10,5%), pupuk (7,5%), dan kesehatan (2,8%).

“Ternyata subsidi yang paling penting bagi mereka adalah subsidi BBM, karena itu akan berpengaruh terhadap semua kebijakan kehidupan mereka,” bebernya.

Prioritas tenaga kerja lokal menjadi salah satu kebijakan investasi yang paling penting bagi anak-anak muda.

Mereka yang memiliki skill atau kemampuan tidak bisa digunakan tenaga kerja lokal semuanya.

Namun tetap diperlukan impor artinya masyarakat tidak melihat adanya keberpihakan untuk bisa menciptakan lapangan kerja yang bisa menyerap tenaga kerja lokal.

Pada kebijakan ekonomi hijau yang menurut mereka penting itu ternyata bukan kendaraan listrik pribadi.

Mayoritas dari berbagai kalangan usia ternyata lebih memilih transportasi umum untuk mendukung kebijakan ekonomi hijau.

“Yang kedua adalah pengolahan sampah. Indonesia ini pecinta emisi, salah satunya adalah dari pertanian dan sampah rumah tangga.

“Ini merupakan perwakilan yang penting karena mereka aware, mereka ingin membantu tetapi belum ada program lebih penting,” pungkasnya. (*)