Di masa penjajahan Belanda, Bandara Halim Perdanakusuma bernama Vliegveld Tjililitan atau Lapangan Terbang Tjililitan. Kemudian, pada tahun 1950, Belanda menyerahkan bandara tersebut kepada pemerintah Indonesia.

Pada tahun 1952, bandara tersebut berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang digunakan untuk kepentingan militer dan sipil.

Bandara I Gusti Ngurah Rai

Sementara itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberi skor secara keseluruhan 6,55/10 oleh AirHelp. Sedangkan OTP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberi skor 5,5 dan skor opini konsumen 7,9. Sedangkan skor untuk layanan makanan dan toko yakni 8,3.

Secara keseluruhan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berada di peringkat 189 dalam daftar Global Airport Rank.

Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai beroperasi pada tahun 1931. Awalnya nama bandara ini adalah Pangkalan Udara Tuban.

Bandara ini pernah dibom oleh Jepang pada 1942. Kemudian, pada 1962, Presiden RI ke-1, Soekarno, meresmikan bandara ini dengan nama I Gusti Ngurah Rai yang diambil dari nama pahlawan nasional yang berasal dari Bali.

Bandara Internasional Syamsuddin Noor

Kemudian, Bandara Internasion Syamsuddin Noor di Banjarmasin berada di peringkat ke-194 dalam daftar Global Airport Rank.